DPRD Kaltim Kawal Gratispol dan Pembangunan Sekolah di Kutim

UpdateIKN.com, Samarinda – Masyarakat Kalimantan Timur, khususnya di Kutai Timur (Kutim), tengah menantikan realisasi program Gratispol yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.
Program pendidikan gratis ini menjadi harapan besar bagi banyak keluarga, meskipun belum bisa sepenuhnya berjalan optimal.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengawal program ini agar segera direalisasikan.
Anggota DPRD Kaltim Dapil Bontang, Kutim, Berau ini menyebut, pendidikan harus menjadi prioritas utama, mengingat masih banyak daerah yang belum memiliki fasilitas memadai.
“Kami memahami betapa pentingnya program Gratispol bagi masyarakat. Semoga tahun ini bisa mulai berjalan, meskipun bertahap. Masyarakat sudah lama menunggu dan berharap agar akses pendidikan semakin mudah,” ujarnya.
Selain program Gratispol, persoalan lain yang masih menjadi tantangan adalah minimnya sekolah menengah atas di beberapa wilayah Kutai Timur.
Agus Aras mengungkapkan, hingga saat ini, masih ada kecamatan yang belum memiliki SMA maupun SMK, sehingga siswa harus menempuh jarak jauh untuk mengenyam pendidikan.
“Kami terus mendorong pemerintah daerah agar segera membangun sekolah-sekolah baru di Kutim. Beberapa kecamatan masih sangat kekurangan SMA/SMK, terutama sekolah kejuruan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Menurut Agus Aras, Komisi IV DPRD Kaltim telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Salah satu langkah yang kini sedang dalam tahap finalisasi adalah penyediaan lahan untuk pembangunan sekolah.
“Alhamdulillah, lahan untuk sekolah baru sudah hampir siap. Kami berharap, pada 2026 nanti, sekolah-sekolah baru bisa mulai dibangun dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Pembangunan sekolah di Kutai Timur tidak bisa dilakukan secara instan. Agus Aras menegaskan, proses ini harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari perencanaan yang matang hingga tahap konstruksi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan baik. Mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pembangunan fisik. Pendidikan yang berkualitas harus menjadi fokus utama agar anak-anak di Kutim mendapatkan fasilitas terbaik,” tandasnya. (End)