UpdateIKN.com, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan, tingginya kasus kekerasan anak yang terjadi di Kota Samarinda tidak terlepas dari kurangnya perhatian dan peran orang tua.

“Saya lihat ini terjadi karena kurangnya peran orang tua,” ujarnya.

Menurutnya, termasuk kasus kekerasan anak yang terjadi di lingkungan sekolah harus menjadi perhatian seluruh pihak, termasuk orang tua.

“Ada 240 kasus kekerasan, bahkan kekerasan seksual di satuan pendidikan. Kita ingin melihat peran semua sektor, karena semua ikut bertanggungjawab. Ini bukan hanya Disdik,” katanya.

Dikatakan Puji, untuk menangkal terjadinya kasus kekerasan anak di satuan pendidikan tersebut bahkan sudah ada aturan yang dibuat di Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2023. Sehingga dengan tingginya angka kasus kekerasan di satuan pendidikan, Puji turut mempertanyakan alasannya.

“Kita juga punya Perwali. Tapi apakah itu sudah dilaksanakan? Mungkin sudah dilaksanakan di sekolah, tapi bagaimana di rumah. Ini penguatan keluarga sangat penting di lingkungan keluarga, karena anak hampir delapan jam lebih di lingkungan keluarga,” ujarnya.

“Jadi, bagaimana peran keluarga, masyarakat untuk bersama-sama menangani kasus kekerasan. Karena kita diamanatkan untuk jadi pelapor, pelopor dan mencegah serta penanganan kasus kekerasan dan buli di sekolah,” imbuhnya. (Putri/Adv)

Iklan