UpdateIKN.com, Samarinda –   Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) dihantam curah hujan ekstrem sepanjang bulan Maret 2025.

Hujan deras disertai angin kencang dan lonjakan suhu yang tidak biasa menjadi peringatan serius bagi masyarakat, terutama di wilayah Samarinda dan sekitarnya.

Dalam evaluasi terkini, BMKG Balikpapan mencatat curah hujan harian melebihi 100 milimeter di beberapa titik. Ini bukan angka biasa, intensitas hujan tersebut masuk kategori ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

“Pola hujan di Kaltim selama Maret berada di atas normal, melebihi rata-rata dalam 30 tahun terakhir,” terang Kukuh Ribudiyanto, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, dalam sesi pemaparan informasi iklim, Selasa (8/4/2025).

Wilayah yang mengalami akumulasi curah hujan tinggi meliputi Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Berau. Tak hanya itu, Samarinda mengalami kenaikan suhu udara hingga 1,5°C, mencatat rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kombinasi panas dan hujan ekstrem ini menjadi tantangan baru bagi warga dan pemerintah daerah.

BMKG juga menyoroti perubahan pola hujan yang kini lebih didominasi hujan lokal. Langit cerah di pagi hari bisa berubah drastis menjadi hujan deras di siang atau sore hari, seringkali disertai angin kencang yang membahayakan.

Uniknya, Kaltim memiliki pola musim hujan dengan dua kali puncak, yakni Desember – Januari dan Maret – April. Saat ini, wilayah Kaltim tengah menghadapi puncak kedua.

“April tetap menjadi bulan rawan. Curah hujan masih tinggi, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan,” imbau BMKG dalam keterangannya.

Setelah April, hujan diperkirakan mulai menurun pada Mei – Juni, dan Kaltim akan memasuki musim kemarau pada Juli.

Untuk mencegah risiko yang lebih besar, BMKG telah memperkuat sistem peringatan dini dengan menggandeng BPBD dan komunitas kebencanaan. Informasi terkini disebarkan melalui media sosial dan grup WhatsApp, agar bisa diakses masyarakat secara cepat dan tepat.

BMKG mengimbau warga Kaltim, khususnya di Samarinda dan wilayah rawan lainnya, untuk selalu memantau informasi cuaca resmi dan tidak menganggap enteng perubahan cuaca yang cepat. (Putri/Par)

Iklan