Tinjau Pelabuhan Karingau, Pj Gubernur Kaltim : Masih Terkendali

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat berbincang dengan pemudik di Pelabuhan Karingau, Minggu (7/4/2024). Ft :Ist/Humas Pemprov Kaltim

UpdateIKN.com, Balikpapan – Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan peninjauan terkait arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah di Pelabuhan Penyebrangan Kariangau Balikpapan, setelah sebelumnya mengunjungi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan, Minggu (7/4/2024).

Meninjau titik keberangkatan laut yang menuju Penajam, Palu, dan Mamuju, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengatakan, jumlah pengunjung atau pemudik masih relatif sedikit, masih sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, terutama pada H-4 atau H-5.

“Terlihat tadi secara umum masih terkendali,” ujarnya.

Penurunan jumlah penumpang tersebut, lanjut dia, diduga terkait dengan dibukanya akses jalan tol di Samboja Km.38, sehingga menyebabkan mereka yang menuju Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah lebih memilih jalur darat.

Pj Gubernur Akmal Malik menegaskan perlunya perlindungan terhadap Pelabuhan Kariangau, karena memiliki nilai sejarah yang penting. Ia juga mengungkapkan rencana diskusi lebih lanjut dengan DPRD dan Dinas Perhubungan untuk menjadikan penyebrangan ini sebagai salah satu moda transportasi laut di masa mendatang.

“Pertimbangan lainnya adalah ketika Jembatan Pulau Balang selesai, maka penyebrangan feri yang menghubungkan Balikpapan – Penajam Paser Utara akan sepi. Kita mengusulkan agar penyebrangan tersebut bisa dijadikan museum setelahnya,” katanya.

Meskipun jumlah penumpang mengalami penurunan, pelayanan arus mudik melalui penyeberangan dan pelabuhan laut dinilai terlayani dengan baik. Pj Gubernur Akmal Malik mengucapkan rasa syukur, meskipun jumlahnya berkurang 50 persen dari tahun sebelumnya.

Terkait dengan tarif atau harga tiket, Pj Gubernur Akmal Malik memastikan, tidak terjadi kenaikan, walaupun ada kekhawatiran dari masyarakat akan adanya kenaikan harga. Ia menjelaskan bahwa harga tiket berlaku standar berdasarkan keputusan Gubernur.

“Artinya, berlaku hukum ekonomi, kalau demand-nya (permintaan) terbatas, supply-nya turun,” sebutnya.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat kendala seperti keterlambatan kedatangan kapal, penyebrangan feri Penajam tetap berlangsung lancar tanpa kendala berarti bagi pemudik, meskipun ada yang harus menunggu hingga satu hari satu malam untuk menaiki kapal dari Kalimantan Tengah.

Dengan demikian, meskipun jumlah pemudik belum mencapai penuh, pelayanan dan tarif tetap terjaga dan tidak mengalami perubahan yang signifikan, memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut ini dalam perjalanan mereka menuju tujuan. (**/End/Par)

Iklan