UpdateIKN.com, Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra mengatakan, mendekati akhir masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Diantara pekerjaan Pemkot Samarinda yang masih dilaksanakan sampai saat ini adalah pembangunan Terowongan Gunung Manggah, pembangunan Teras Samarinda dan revitalisasi Pasar Pagi.
Dari beberapa pembangunan yang dilaksanakan tersebut, kata Samri, bahkan ada yang meleset dari target penyelesaian, sesuai yang ditetapkan. Yakni, pembangunan tahap 1 Teras Samarinda.
Dia menilai, sejumlah pembangunan yang dilaksanakan tersebut terkesan dipaksakan. Lantaran waktu yang sangat pendek.
“Saya menilai, jika sejumlah proyek ini terkesan dipaksakan,” sebutnya.
Selain penyelesaian tahap 1 Teras Samarinda yang molor, Samri juga menyebut, revitalisasi Pasar Pagi justru menimbulkan persoalan baru. Dimana munculnya tuntutan dari 48 pemilik ruko di Pasar Pagi yang sudah mengantongi Sertifikat Hak Milik (SHM). Lantaran revitalisasi yang dilaksanakan juga berimbas pada ruko-ruko mereka, namun belum ada kejelasan mengenai solusi penggantian.
Samri mengingatkan, dalam proses pembangunan yang dilaksanakan, hendaknya pemerintah juga memikirkan dampak sosial yang akan ditimbulkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya berbagai persoalan baru.
“Pembangunan harus memiliki perencanaan matang, termasuk dampak sosialnya. Jangan sampai program yang dijalankan hanya menghabiskan waktu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang muncul,” pungkasnya. (Putri/Adv)