UpdateIKN.com, Samarinda – Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) tidak perlu khawatir akan ketersediaan daging sapi, ayam, dan telur menjelang Ramadan 2025.
Pemerintah Provinsi Kaltim memastikan pasokan tetap mencukupi kebutuhan masyarakat, meskipun diprediksi terjadi lonjakan konsumsi di akhir Februari hingga awal Maret.
“Kami telah melakukan perhitungan sejak awal tahun, dan data menunjukkan bahwa stok daging sapi, ayam, serta telur dalam kondisi aman. Bahkan, kita masih memiliki surplus yang cukup besar,” ujar Fahmi Himawan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, dalam konferensi virtual terkait kesiapan pangan, Kamis (14/2/2025).
Berdasarkan prognosis dari Januari hingga Maret, daging sapi mengalami kelebihan stok. Pada Januari, ketersediaan mencapai 1.167 ton dengan kebutuhan hanya 984 ton, sehingga surplus sebesar 182 ton. Tren ini berlanjut pada Februari dengan stok 1.202 ton, sementara kebutuhan tetap di angka 984 ton. Masuk Maret, pasokan daging diperkirakan naik menjadi 1.297 ton berkat tambahan daging beku, dengan konsumsi yang meningkat 5 persen menjadi 1.034 ton.
Selain daging sapi, daging ayam juga dipastikan tersedia dalam jumlah cukup. Pada Maret, stok diperkirakan mencapai 8.200 ton, sementara konsumsi berada di angka 7.900 ton, menghasilkan surplus 305 ton.
Telur ayam pun menunjukkan kondisi serupa, dengan ketersediaan 5.029 ton pada Maret, sedangkan kebutuhan hanya 4.873 ton, sehingga masih ada kelebihan pasokan sebesar 155 ton.
Menjelang Ramadan, permintaan terhadap daging dan telur diprediksi mengalami lonjakan, terutama di pekan terakhir Februari hingga awal Maret. Tren ini berlanjut hingga menjelang Idulfitri, di mana konsumsi daging dan telur meningkat secara signifikan.
Menurut Fahmi, peningkatan konsumsi sudah menjadi pola tahunan yang selalu terjadi menjelang hari besar keagamaan. Namun, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan yang dapat memicu kepanikan di pasar.
“Jika masyarakat membeli sesuai kebutuhan, ketersediaan pangan akan tetap terjaga dengan baik, baik selama Ramadan maupun Idulfitri,” katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, harga daging sapi, ayam, dan telur berpotensi mengalami kenaikan menjelang Ramadan. Namun, pemerintah memastikan bahwa kenaikan ini tidak akan terlalu signifikan dan masih dalam batas wajar.
“Kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan memang sulit dihindari, tetapi jika masyarakat membeli dengan bijak dan tidak berlebihan, harga bisa tetap terkendali,” imbuh Fahmi.
Selain menjaga stabilitas harga, pemerintah juga berharap momen Ramadan dan Idulfitri dapat memberikan keuntungan bagi peternak lokal. Dengan meningkatnya konsumsi, peternak memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Dengan pasokan yang aman dan harga yang masih dalam kendali, masyarakat Kaltim dapat menyambut Ramadan 2025 dengan tenang tanpa harus khawatir akan kelangkaan pangan di pasar. (Putri/Par)