UpdateIKN.com, Samarinda –   Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) masyarakat Samarinda dihadapkan pada kenaikan harga bawang merah yang cukup signifikan. Harga bawang merah yang sebelumnya berada di kisaran Rp32 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp42 ribu per kilogram.

Meski demikian, Pemerintah Kota Samarinda memastikan, ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula dalam kondisi aman. Bahkan, stok bahan pokok tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, mengatakan, langkah-langkah pengendalian telah dilakukan melalui inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di Samarinda.

“Kami telah memastikan bahwa stok bahan pokok aman. Stok beras di gudang Bulog, misalnya, mencapai 5.000 ton, sementara minyak goreng dan gula juga dalam kondisi stabil di wilayah Loa Janan,” ujarnya.

Kenaikan harga bawang merah menjadi perhatian khusus pemerintah menjelang libur panjang akhir tahun. Marnabas menyebut, pihaknya telah meminta PT Varian Niaga, selaku distributor, untuk berkoordinasi dengan daerah pemasok, agar dapat meningkatkan pasokan bawang merah.

Langkah ini diharapkan dapat menekan lonjakan harga yang berpotensi memberatkan konsumen.

Meski harga bawang merah mengalami kenaikan, pemerintah memastikan harga bahan pokok lainnya masih relatif stabil. Hal ini memberikan rasa tenang bagi masyarakat yang akan menghadapi masa Nataru.

Untuk memastikan tidak ada kelangkaan barang, Pemerintah Kota Samarinda bekerja sama dengan Bulog dan sejumlah distributor besar.

Bulog memegang peranan penting dengan memastikan stok beras yang cukup hingga setengah tahun ke depan. Selain itu, pemantauan harga terus dilakukan di tingkat pasar untuk menghindari praktik spekulasi harga oleh pedagang.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat terkait kenaikan harga jelang perayaan besar seperti ini. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya memastikan pasokan cukup dan harga tetap terkendali,” kata Marnabas.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan yang dapat memicu kelangkaan barang jelang Nataru. (Putri/Par)

Iklan