UpdateIKN.com, Samarinda  – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), kekhawatiran terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok sering kali melanda masyarakat.

Fenomena panik buying atau pembelian barang secara berlebihan dapat menjadi salah satu faktor yang memicu inflasi. Namun, Anggota DPRD Kaltim, Subandi, meminta masyarakat tidak perlu cemas.

Menurutnya, stok sembako dan kebutuhan lain di Samarinda mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Biasanya menjelang Nataru, ada kekhawatiran tentang stok barang, sehingga masyarakat mulai panik buying. Mereka membeli atau memborong barang secara berlebihan, yang sebenarnya tidak diperlukan. Saya melihat kebutuhan sembako di Samarinda cukup, begitu juga kebutuhan lainnya,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Subandi mengatakan, panik buying hanya akan memperburuk situasi pasar. Lonjakan permintaan yang tidak wajar bisa menyebabkan kenaikan harga secara signifikan, meskipun stok sebenarnya mencukupi. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan berbelanja sesuai kebutuhan, agar situasi pasar tetap terkendali.

“Panik buying ini sering kali membuat harga-harga melambung tinggi. Padahal, jika semua berbelanja secara normal, pasokan akan tetap cukup, dan harga tidak akan naik secara drastis. Jadi, mari kita belanja dengan bijak,” katanya.

Untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga, pemerintah daerah bersama DPRD Kaltim telah mengambil langkah strategis. Salah satunya adalah memastikan distribusi barang kebutuhan pokok berjalan lancar hingga ke pelosok daerah.

Selain itu, koordinasi dengan pelaku usaha dan distributor juga terus dilakukan guna menjaga ketersediaan barang di pasar.

“Pemerintah bersama DPRD terus memantau distribusi barang kebutuhan pokok. Kami pastikan stok mencukupi hingga awal tahun depan. Namun, partisipasi masyarakat sangat penting. Kalau kita semua menjaga situasi tetap kondusif, inflasi tinggi bisa dihindari,” ujar Subandi.

Pemerintah daerah juga akan menggelar operasi pasar jika diperlukan untuk menekan harga barang-barang pokok. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya menjelang momen perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Subandi menekankan, kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan adalah salah satu faktor penting dalam menjaga stabilitas harga. Dia optimis bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, situasi pasar akan tetap stabil hingga akhir tahun.

“Saat ini stok sembako cukup, jadi tidak ada alasan untuk khawatir. Yang penting, kita harus tetap tenang dan tidak terbawa suasana panik. Dengan begitu, semua orang bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa perlu khawatir dengan harga kebutuhan pokok,” pungkasnya. (Adv/Putri/Par)

Iklan