Angka Stunting di Kutim Turun, DPPKB Perkuat Sinergi dan Program Jemput Bola

UpdateIKN.com, Kutim – Angka stunting di Kutai Timur (Kutim) menunjukkan penurunan signifikan dalam tujuh bulan terakhir. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi, mengungkapkan bahwa prevalensi stunting turun dari 16,5 persen pada awal 2024 menjadi 14 persen. Hal ini tidak lepas dari sinergi berbagai elemen, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.
Menurut Junaidi, keberhasilan ini juga didukung oleh program jemput bola yang diterapkan di 18 kecamatan.
“Kami optimis, angka stunting di Kutim dapat turun hingga 12 persen pada akhir 2025,” ujarnya.
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh kecamatan. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat peran TPK dalam mendeteksi dini kasus stunting dan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.
“Harapannya, setiap desa dapat mengalokasikan dana desa dan alokasi dana desa (ADD) untuk mendukung program ini,” katanya.
Junaidi menegaskan pentingnya alokasi dana desa dalam mendukung keberhasilan program penurunan stunting. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara bertahap.
Selain itu, DPPKB Kutim juga terus meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai kampanye edukasi, terutama tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita. Program ini dirancang untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit diakses.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, DPPKB Kutim optimis mampu mencapai target penurunan stunting hingga 12 persen pada akhir 2025.
“Kami yakin dengan kerja sama semua pihak, target ini dapat terealisasi,” pungkas Junaidi.
Melalui program jemput bola dan optimalisasi peran TPK, pemerintah Kutim berkomitmen untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. (Gus/Par)