UpdateIKN.com, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan perubahan signifikan dalam struktur ekonominya. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim, M. Syaibani, menjelaskan, selama dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi daerah ini tidak lagi didominasi oleh sektor pertambangan.
Sebaliknya, sektor pemerintahan dan konstruksi kini menjadi penopang utama. Hal ini terlihat dari peningkatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Perubahan ini mencerminkan pergeseran struktur ekonomi yang signifikan di Kaltim. Sisi lapangan usaha di sektor pemerintahan dan konstruksi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan PDRB,” ungkap Syaibani.
Hingga 2024, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih mendominasi porsi belanja pemerintah di Kaltim, mencapai 70–80 persen dari total anggaran. Namun, menurut M. Syaibani, pada 2025 fokus belanja akan bergeser. Alokasi belanja modal untuk IKN akan menurun menjadi sekitar 10–20 persen.
“Benar bahwa jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu karena pembangunan besar sudah selesai, tinggal meneruskan proyek-proyek yang ada,” terangnya.
Sebagian besar anggaran pada 2025 akan diarahkan untuk pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun. Hal ini dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan pembangunan di kawasan IKN.
“Pemeliharaan infrastruktur menjadi prioritas dalam APBN 2025, terutama untuk memastikan fasilitas yang ada tetap berfungsi optimal,” ujar Syaibani.
Dengan berkurangnya dominasi sektor pertambangan, pemerintah memanfaatkan momentum pembangunan IKN untuk mendorong pertumbuhan sektor konstruksi. Anggaran besar untuk pembangunan fasilitas pemerintah dan infrastruktur tidak hanya meningkatkan PDRB Kaltim tetapi juga membuka lapangan kerja baru di sektor terkait.
DJPb Kaltim optimistis bahwa pergeseran ini akan memberikan dampak positif jangka panjang.
“Ini bukan hanya soal proyek besar, tapi juga keberlanjutan. Belanja pemerintah di sektor ini memastikan perekonomian Kaltim tetap bergerak maju,” tutup Syaibani. (Putri/Par)