Pengeroyok Pemotor Iringan Jenazah di Samarinda Menyesal

UpdateIKN.com, Samarinda – Kasus pengeroyokan terhadap pemotor oleh iring-iringan pengantar jenazah di Jalan Gerilya, Sungai Pinang, Samarinda, yang belum lama ini terjadi membuat para pelaku menyesal.
Namun dalam keterangan masing-masing, para pelaku dan korban berbeda mengenai penyebab kejadian pengeroyokan.
Ari, salah satu korban pengeroyokan. Pemuda ini menegaskan bahwa ia dan teman perempuannya menjadi sasaran kekerasan tanpa alasan yang jelas.
Ari juga membantah tudingan yang dikatakan para pelaku pengeroyokan bahwa dia menghadang iringan jenazah. Justru dirinya sama sekali tidak menghadang ambulans dan hanya melaju pelan di pinggir jalan dari arah berlawanan dengan iring-iringan pengantar jenazah, Senin (16/9/2024).
“Saya hanya jalan pelan-pelan sekali dari arah berlawanan di pinggir tanpa menghadang ambulans, tapi pengantar jenazah itu menyetop saya dari arah depan. Lalu, tanpa adu mulut atau basa-basi, mereka langsung memukul saya dan teman wanita saya,” ujarnya.
Ari menyebut, ia dipukul di bagian depan kepalanya, sedangkan teman wanitanya dipukul di bagian dada. Berdasarkan pengakuannya, ia tidak mengenal para pelaku yang berjumlah sekitar empat hingga lima orang.
Kasus pengeroyokan di Sungai Pinang ini segera dilaporkan kepada pihak berwajib, dan korban telah menjalani visum sebagai bukti tindak kekerasan yang mereka alami.
Sementara itu, salah satu pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan ini memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.
Pelaku mengungkapkan bahwa emosi yang memuncak disebabkan oleh kondisi mereka yang sedang dalam suasana duka.
“Memang ada sekitar lima orang yang terlibat, tapi mungkin yang terlihat saat itu hanya beberapa. Kami juga sebenarnya tidak memukul sampai kena badan, hanya kena helm pemotor. Saat itu kami sedang emosi, dan di sini kami minta maaf karena kami juga salah posisinya. Karena yang meninggal ini keponakan saya, jadi karena memang kondisi,”ujarnya penuh penyesalan. (Ramadhani/Par)