Luncurkan LPI 2024, Bank Indonesia Optimis Stabilitas Transformasi Ekonomi Nasional

Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024

UpdateIKN.com, Jakarta –   Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 pada Rabu (22/1/2025). Dokumen strategis ini menjadi wujud transparansi kebijakan Bank Indonesia kepada publik.

LPI 2024 mengusung tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, dengan fokus pada evaluasi kebijakan tahun 2024 dan proyeksi arah kebijakan menuju tahun 2025.

Laporan ini juga menyoroti dua blueprint strategis, yaitu Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (BPPU) 2030 dan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030, yang bertujuan memperkuat digitalisasi nasional, serta akselerasi pendalaman pasar keuangan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

“Bersatu mendorong sinergi, menjaga stabilitas, dan memperkuat transformasi sebagai kunci menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ucapnya.

Bank Indonesia optimis ekonomi Indonesia akan tetap positif, terlihat dari inflasi terkendali, stabilitas nilai tukar Rupiah, serta pertumbuhan kredit yang terus meningkat. Perry juga menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap tantangan global yang terus berkembang.

“Kita harus tetap optimis sekaligus waspada di tengah dunia yang terus bergejolak,” ujarnya.

Perry juga memaparkan tiga pesan utama:

1. Bauran Kebijakan yang Solid: Kebijakan moneter diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan, termasuk pemberian insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

2. Dukungan UMKM dan Digitalisasi: Bank Indonesia mendukung pengembangan UMKM, inklusi keuangan, serta elektronifikasi sistem pembayaran, terutama melalui koordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

3. Komitmen pada Asta Cita: Bank Indonesia mendukung program prioritas Pemerintah, mulai dari stabilitas moneter hingga pengendalian inflasi dan digitalisasi sektor transportasi, serta keuangan daerah.

“Kebijakan kami diarahkan untuk memastikan nilai tukar Rupiah tetap stabil, sejalan dengan dinamika mata uang regional di tengah tekanan dolar AS yang kuat,” tegas Perry.

Pada 2025, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi, termasuk memastikan nilai tukar Rupiah tetap stabil di tengah tekanan global. Selain itu, BI fokus pada peningkatan digitalisasi dan transformasi ekonomi guna mendukung pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. (**/End)

Iklan