Diterkam Buaya, Bocah di Sangatta Ditemukan Tak Bernyawa

UpdateIKN.com, Kutim – F, bocah laki-laki berusia 10 tahun menjadi korban keganasan buaya Sangatta. Dia ditemukan sudah tak bernyawa usai diterkam buaya saat berenang bersama teman-temannya di sungai Kampung Kajang, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim).
Peristiwa naas tersebut terjadi Sabtu sore (26/4/2025). Korban akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan sekitar pukul 16.20 Wita, Minggu (27/4/2025).
Saat ditemukan, jasad korban berada sekitar 200 meter dari lokasi kejadian, ketika korban diterkam buaya. Selanjutnya korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka.
Kepala Basarnas Kaltim, Dody Setiawan, menyampaikan bahwa pencarian korban telah berlangsung intensif sejak laporan diterima pada Minggu pagi (27/4/2025).
Sebelum kejadian, korban bersama enam orang temannya berenang di sungai di Kampung Kajang. Tak ada firasat apapun saat itu, bahkan bocah-bocah tersebut riang gembira berenang bersama.
Namun rupanya, tanpa mereka sadari ada bahaya mengancam. Seekor buaya sudah mengincar para bocah-bocah itu. Kehadiran buaya sempat diketahui para bocah-bocah, mereka berteriak panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi sungai.
F yang saat itu berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada batang bambu yang ada di sungai langsung menjadi target buaya. Seketika hewan buas itu menerkam tubuh korban dan menyeretnya ke tengah sungai.
Mengetahui kejadian itu, teman-teman korban panik dan histeris. Mereka langsung berteriak minta tolong pada warga sekitar. Hanya hitungan menit, lokasi kejadian sudah dipadati warga.
Basarnas Kaltim menerima laporan pada pukul 06.40 Wita, Minggu (27/4/2025) dan langsung bergerak cepat bersama berbagai unsur terkait seperti Polairud Polda Kaltim, Polres Kutai Timur, BPBD Kutim, PMK Sangatta, Tagana, SAKA SAR, dan para relawan lokal. Berbekal Rubber Boat Basarnas, perahu ketinting milik warga, serta peralatan SAR air dan medis, tim melakukan pencarian menyusuri aliran Sungai Sangatta.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan segera dievakuasi menggunakan Rubber Boat ke rumah duka, sesuai permintaan keluarga,” ujar Koordinator Pos SAR Sangatta, Aurelius Godja.
Operasi SAR kali ini menghadapi beberapa tantangan besar, mulai dari ancaman binatang buas seperti buaya hingga perubahan cuaca ekstrem. Namun berkat sinergi dan kerja keras seluruh unsur SAR, korban akhirnya berhasil ditemukan. (Ramadhani/Par)