Samri Shaputra: Tindak Tegas Jukir Liar di Samarinda Butuh Aksi Nyata, Bukan Sekadar Wacana

UpdateIKN.com, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda terus berupaya mengatasi masalah juru parkir liar (jukir liar) yang meresahkan masyarakat. Namun, langkah tersebut dinilai belum menyentuh tindakan nyata di lapangan.
Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menegaskan bahwa tanpa implementasi konkret, program pemberantasan jukir liar hanya akan menjadi wacana belaka.
Samri mengingatkan bahwa pengendalian parkir liar di Samarinda harus dilakukan dengan strategi dan pengawasan yang serius, tidak cukup hanya sebatas imbauan atau seremonial belaka.
“Menurut saya, ini sebenarnya bagian dari upaya untuk mengurangi jukir liar. Tapi tinggal bagaimana penanganannya dilakukan secara serius oleh penyelenggara. Tidak bisa hanya sekadar menghimbau,” ujar Samri, Rabu (6/8/2025).
Politisi dari PKS ini menekankan bahwa setiap kebijakan, terutama terkait penertiban parkir liar di Samarinda, harus disertai dengan langkah konkret dan pengawasan langsung di lokasi-lokasi yang menjadi titik rawan aktivitas jukir liar.
“Kalau ingin menghilangkan jukir liar, jangan hanya wacana. Harus turun ke lapangan. Penegak hukum dan OPD terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) wajib melakukan pengawasan secara langsung,” tegasnya.
Menurut Samri, Dishub Samarinda sebagai leading sector pengelolaan perparkiran, harus merancang program kerja yang dilengkapi perangkat pelaksana yang jelas dan terukur. Ia mencontohkan perlunya penempatan petugas yang stand by di titik rawan parkir liar selama periode tertentu, misalnya minimal satu bulan, guna mengubah kebiasaan masyarakat serta menekan praktik jukir liar.
“Kalau dijaga terus titik-titik rawan, lama-lama parkir liar akan hilang sendiri. Tapi kalau cuma bikin program tanpa realisasi, ya tidak ada gunanya,” kata dia.
Samri juga menyoroti pentingnya komitmen bersama antarinstansi, termasuk peran aparat penegak hukum, dalam menjalankan aturan secara konsisten. Menurutnya, secanggih apapun sistem yang dibuat, jika tidak dibarengi komitmen dan tindakan nyata, maka program pemberantasan jukir liar akan sia-sia.
“Biar bagaimanapun sistemnya, kalau tidak diseriusi dan tidak dilengkapi dengan langkah antisipasi, tidak akan berjalan. Harus ada aksi nyata, bukan hanya di atas kertas,” pungkasnya. (Melani/ADV/DPRD Samarinda)