UpdateIKN.com, Kutim –   Angka stunting di Kutai Timur (Kutim) menunjukkan penurunan signifikan dalam tujuh bulan terakhir.

Berdasarkan data terbaru Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, angka stunting yang sebelumnya berada di angka 16,5 persen pada awal tahun 2024, kini berhasil ditekan menjadi 14 persen. Penurunan ini merupakan hasil dari sinergi seluruh elemen masyarakat, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Dapil Kutim, H Agus Aras, mengapresiasi langkah strategis yang telah diambil oleh DPPKB Kutim.

Ia menyebut, program jemput bola yang diterapkan di 18 kecamatan menjadi kunci keberhasilan.

“Kami optimis, di akhir tahun 2025 angka stunting dapat mencapai 12 persen,” ujar H Agus Aras, yang juga merupakan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Minggu (19/1/2025).

Program jemput bola yang dilakukan DPPKB Kutim melibatkan pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 18 kecamatan. Langkah ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat secara langsung hingga ke pelosok desa.

“Setiap desa diharapkan dapat mendukung program penurunan stunting,” katanya.

Selain itu, kolaborasi berbagai pihak, termasuk perangkat desa, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat, menjadi elemen penting dalam menekan angka stunting. H Agus Aras menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung berbagai program pemerintah.

Ke depan, ia berharap sinergi ini terus diperkuat, agar target penurunan stunting dapat tercapai dengan lebih optimal.

“Dengan kerjasama yang baik, kita yakin Kutim mampu menjadi salah satu wilayah dengan tingkat stunting terendah di Kaltim,” tutupnya. (End)

Iklan