UpdateIKN.com, Samarinda –   Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menyoroti pentingnya peningkatan dan optimalisasi pendapatan daerah, khususnya dari sektor-sektor strategis yang selama ini belum tergarap maksimal.

Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah belum pastinya kontribusi dari personal income (PI) sebesar 10 persen, serta potensi pemasukan dari sektor lainnya.

“Kita juga tadi tanyakan kepada Biro Ekonomi, belum bisa dipastikan pendapatan kita dari sektor personal income (PI) 10 persen, kemudian dari sektor lainnya kita akan pastikan juga,” ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, saat ini sudah dijelaskan secara rinci mengenai dana transfer ke daerah, termasuk realisasi dan potensi yang bisa dimanfaatkan. Data tersebut akan disampaikan secara lebih lengkap dalam rapat pembahasan anggaran mendatang.

Namun, sektor yang dinilai paling terdampak dan menjadi perhatian utama adalah sektor tambang. Sapto menyebut bahwa Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor IUPK sebesar 1,5 persen mengalami penurunan dari beberapa perusahaan, yang perlu ditelusuri penyebabnya.

“Apakah ini karena harga batubara yang menurun atau dari sisi kuantitas produksinya, akan kita cross-check dan panggil perusahaan terkait,” tegasnya.

Sapto juga mendorong pendapatan daerah Kaltim agar tidak hanya bergantung pada sektor tambang, tetapi juga dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), khususnya melalui PKH (Pajak Kehutanan) dan PKT (Pajak Penjualan Hasil Tambang).

“Selama ini Kalimantan Timur tidak mendapatkan pemasukan sama sekali dari sektor tersebut, padahal kerusakan hutan dan dampak lingkungan justru terjadi di wilayah kita. Kami sudah meminta Menteri ESDM untuk hadir, bahkan surat resmi juga telah disampaikan kepada Pak Gubernur,” kata politisi Golkar ini.

Ia menegaskan, pemerintah pusat harus memberi keadilan fiskal kepada daerah, terutama bagi Kaltim yang menjadi lumbung energi dan sumber daya nasional.

“Di sinilah hancurnya, rusaknya hutan di sini, tapi pemasukannya tidak masuk ke daerah. Ini yang akan terus kita perjuangkan,” pungkasnya. (Putri/ADV)

Iklan