UpdateIKN.com, Samarinda –   Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak subuh hingga pagi ini tak hanya menyebabkan genangan di puluhan titik, tetapi juga memicu tanah longsor di kawasan Lempake, Senin (12/5/2025).

Peristiwa paling mengkhawatirkan terjadi di Jalan Belimau Raya, RT. 22 Kelurahan Lempake, di mana tiga rumah dilaporkan tertimbun longsor dan diduga terdapat empat orang warga yang masih berada di dalam bangunan.

Di saat bersamaan, banjir dan arus deras hingga ke badan jalan di Jalan Batu Cermin menyeret dua unit mobil. Sebuah mobil Fortuner terseret dan hilang terbawa arus ke sungai, sementara sopir berhasil keluar tepat waktu dan selamat. Mobil kedua nyaris mengalami nasib serupa, namun berhasil diselamatkan. Dua kejadian ini terjadi hanya berdekatan.

Tak hanya longsor dan arus deras, banjir juga melumpuhkan puluhan titik di Kota Samarinda. Berdasarkan data ITS-TRC Samarinda, terdapat 21 lokasi yang terendam dengan ketinggian muka air (TMA) mencapai 30 hingga 100 cm. Kawasan Samarinda Utara dan Sungai Pinang menjadi daerah paling terdampak.

Genangan parah terjadi di Jalan Poros Samarinda – Bandara APT. Pranoto, Jalan Juanda, Jalan Wahid Hasyim I, Jalan Mugirejo Dalam, Jalan Serayu, Jalan Pramuka, hingga kawasan SMAN 9 dan Terminal Lempake.

“Sebagian besar ruas jalan belum bisa dilalui kendaraan roda dua, bahkan mobil, karena tergenang banjir,” ujar Ketua ITS-TRC Samarinda, Joko Iswanto.

Sementara itu, seorang warga bernama Sultan yang tinggal di Lempake mengatakan bahwa hingga pagi hari hujan masih sangat lebat.

“Semua akses dari arah Gunung dan keluar Perumahan Korem menuju ke Jalan P. M. Noor lumpuh total. Air sangat tinggi, kendaraan tidak bisa lewat,” ucapnya.

Di sisi lain, longsor juga dilaporkan terjadi di Jalan Bengkuring Raya (Gang Kangkung) dan Jalan Belimau RT. 07. Beberapa rumah mengalami kerusakan berat akibat material longsoran.

Ketua ITS-TRC Samarinda kembali mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada.

“Cuaca masih berpotensi hujan lebat. Kami mohon warga menghindari daerah rawan longsor dan tidak memaksakan diri melintasi jalan yang tergenang tinggi,” imbau Joko Iswanto. (Ramadhani/Par)

Iklan