UpdateIKN.com, Samarinda – Kecamatan Palaran menggelar Karnaval dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Minggu ( 20/8/2023).
Karnaval diikuti oleh ratusan peserta, baik dari kelompok pejalan kaki, kelompok drumband dan organisasi masyarakat dan berlangsung meriah.
Rute yang dilalui peserta adalah start dan finish Jalan Melanti, Jalan Nurul Huda, Kantor Lurah Rawa Makmur, Jalan Ampera, Balai Desa dan berakhir di Jalan Melanti.
Pantauan di lapangan, sejak pagi masyarakat Kecamatan Palaran sudah berkumpul di titik-titik lokasi yang menjadi rute Karnaval. Iringan kelompok peserta karnaval baru mulai jalan pukul 08.00 Wita. Diawali dengan kelompok peserta pejalan kaki dari Sekolah Dasar (SD), dilanjutkan dengan kelompok peserta dari SMP, SMU/SMK dan diakhiri kelompok peserta dari umum.
Beberapa peserta Karnaval yang menggunakan kostum-kostum unik langsung menjadi incaran warga untuk berfoto.
Diantara peserta Karnaval yang mengenakan kostum unik adalah siswa siswi SMK Kesehatan Jamiatul Palaran.
“Pakaian ini adalah hasil kreasi dari sekolah kami sendiri, dibuat sejak sebulan lalu dan didesain oleh sekolah. Kalau beratnya mencapai lebih dari lima kilo. Lumayan berat, cape juga tapi senang, ” ucap peserta Karnaval, Febri, siswi SMK Kesehatan Jamiatul.
Sementara itu, tak kalah menariknya, siswa siswi SMKN 11 Samarinda turut menyajikan penampilan yang luar biasa. Kostum yang digunakan sangat unik, bergaya tradisional moderen.
Rosyiful Andri selaku Ketua Panitia dari SMKN 11 Samarinda mengatakan, model-model kostum Karnaval adalah hasil kreasi dari guru dan siswa siswi SMKN 11 Samarinda sendiri.
“Hasil kreasi siswa dan guru. Model kostum
Kami adopsi dari Jember Festival. Kalau untuk pembuatannya sendiri jika dihitung dari awal tentu butuh waktu berbulan-bulan, tapi karena ini kostumnya yang pernah digunakan juga jadi untuk persiapan di Palaran ini kami hanya butuh waktu empat hari, ” ujarnya.
Tak main-main, untuk satu kostum yang digunakan peserta memiliki berat yang berbeda-beda. Mulai dari 5 hingga 25 kilo.
“Berat beda-beda, tergantung kostumnya. Mulai dari 5 sampai 25 kilo. Ini juga untuk perawatan kami memiliki tempat gudang khusus agar tidak rusak, ” katanya.
Kostum-kostum Karnaval dari SMKN 11 Samarinda rupanya sudah beberapa kali menjuarai event festival yang digelar, baik di tingkat Kecamatan hingga Kota Samarinda.
“Tahun 2017 kita ikut pawai dari kecamatan dan kota. Dari kecamatan, kita selalu mendapat hadiah. Di kota kemarin kami juara dua, di kecamatan dua tahun lalu sebelum COVID-19 kami juara satu, ” imbuhnya. (Putri/MJ)