Renanda Hanif, Pemuda Pesantren Sukses Ubah Lahan Tidur Jadi Tambak Multifungsi

UpdateIKN.com, PPU – Di tengah hamparan lahan tidur yang terabaikan di wilayah pesisir Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), seorang pemuda bernama Renanda Hanif Purwanto (26) hadir membawa perubahan.
Dengan latar belakang pendidikan pesantren, dia menjadikan tambak 4 in 1 miliknya sebagai bukti, bahwa keberanian dan kerja keras mampu menghidupkan kembali lahan tak terpakai menjadi sumber kehidupan, sekaligus menopang ketahanan pangan.
Hanif, begitu pemuda ini disampaikan, dia menceritakan awal membuka lahan hingga mengelola tambak bersama kerabatnya.
Awalnya, lahan basah rawa pesisir seluas enam hektar yang kini produktif ini hanya berupa lahan yang tidak dimanfaatkan.
“Kegiatan pertama kami adalah membuka lahan menggunakan ekskavator. Setelah itu, kami mempersiapkan pakan fermentasi sebelum menurunkan bibit,” ucap Hanif sambil mengingat awal perjalanannya.
Dari total enam hektar lahan rawa, tiga hektar digunakan untuk tambak utama, sedangkan dua lahan masing-masing seluas 1,5 hektar dimanfaatkan secara multifungsi. Pemanfaatan lahan ini tidak merusak mangrove yang ada.
Menurut Hanif, tambak ini tidak hanya fokus pada satu komoditas, tetapi empat sekaligus, yaitu udang tiger, kepiting, ikan bandeng, dan rumput laut.
Konsep tambak 4 in 1 ini menjadikannya lebih produktif dan efisien. Namun, perjalanan Hanif bukan tanpa tantangan. Kendala terbesar justru datang dari “hama kaki dua” alias pencuri, terutama saat musim panen.
“Meski kami sudah rutin berjaga, kehilangan hasil tambak dalam jumlah besar tetap sering terjadi,” keluhnya, ditemui Sabtu (21/12/2024).
Kendati demikian, Hanif tidak menyerah. Kini, hasil tambaknya dipasarkan melalui tengkulak, meski ia bercita-cita menjangkau pasar ekspor, agar nilai jualnya lebih tinggi.
Tambaknya pun mendapat dukungan penuh dari Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, yang melihat potensi besar dalam konsep inovatif Hanif untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Hanif juga ingin menginspirasi generasi muda untuk tidak ragu bekerja di sektor tambak.
“Anak-anak muda jangan gengsi bermain lumpur. Dari sini, kita bisa menghasilkan sesuatu yang besar,” ujarnya.
Menurutnya, sektor tambak bukan hanya memberikan penghasilan yang menjanjikan, tetapi juga menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan.
Dengan dedikasi dan visi besarnya, Hanif membuktikan, bahwa inovasi dan semangat pantang menyerah mampu mengubah lahan tidur menjadi tambak multifungsi yang produktif. Tambaknya kini menjadi simbol harapan dan inspirasi bagi masyarakat PPU, serta wujud nyata kontribusi pemuda dalam pembangunan daerah. (End)