UpdateIKN.com, Samarinda –   Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, menyoroti pentingnya pengawasan dan proses seleksi ketat dalam pelaksanaan program makan bergizi bagi peserta didik.

Hal ini disampaikan menyusul maraknya kasus permasalahan makanan bergizi di sejumlah daerah yang menimbulkan keluhan bahkan ancaman terhadap kesehatan siswa.

Novan menegaskan, sejak awal proses, Badan Gizi Nasional sebagai lembaga yang berwenang harus menjalankan quality control secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses produksi, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Ia mengingatkan agar pengawasan tidak dilakukan ketika masalah sudah terjadi.

“Yang paling penting adalah memastikan pengawasan berjalan sebelum makanan sampai ke anak-anak. Jangan sampai produk sudah beredar, baru kita bertindak setelah ada keluhan. Ini harus dicegah,” tegas Novan belum lama ini.

Menurutnya, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi hal wajib dalam program makan bergizi. Setiap makanan yang akan didistribusikan harus melalui tahapan seleksi dan uji kualitas yang ketat, sehingga aman dan layak konsumsi.

“Kami di Komisi IV mendorong agar perwakilan Badan Gizi Nasional di daerah menjalankan pengawasan secara intensif dan berkelanjutan. Tujuannya agar setiap makanan yang dikonsumsi siswa betul-betul sesuai standar gizi dan tidak menimbulkan persoalan,” katanya.

Novan juga menilai, keberhasilan program makan bergizi tidak hanya diukur dari tersalurnya bantuan makanan, tetapi juga dari keamanan, kualitas, dan dampaknya terhadap kesehatan siswa.

“Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah, Badan Gizi Nasional, dan pihak sekolah sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya kasus serupa di Samarinda ,” pungkasnya. (Putri/ADV/DPRD Samarinda)

Iklan