BI Kaltim dan BAZNAS Luncurkan QRIS Kasih Sayang Guru

UpdateIKN.com, Samarinda – Memperkuat digitalisasi pembayaran, serta mendukung kesejahteraan guru pondok pesantren, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggandeng BAZNAS Kaltim meluncurkan program QRIS Kasih Sayang Guru Pondok Pesantren.
Program ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Agama Kaltim dan Bankaltimtara Syariah.
Acara peluncuran berlangsung di Kantor BI Kaltim, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto, Ketua BAZNAS Kaltim dan BAZNAS RI, perwakilan Kemenag Provinsi dan Kota Samarinda, Bankaltimtara Syariah, MUI, serta lebih dari 130 ustadz dan ustadzah perwakilan pondok pesantren se-Samarinda.
Simbolisasi program ini ditandai dengan scan QRIS donasi bersama menggunakan QRIS BAZNAS Pondok Pesantren.
Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa program QRIS Kasih Sayang Guru ini bertujuan untuk mendukung kesejahteraan 1.128 guru pondok pesantren di Kaltim melalui sistem donasi digital yang lebih mudah dan transparan.
“Dana yang dihimpun melalui QRIS akan disalurkan dalam dua skema, yaitu bantuan langsung nontunai kepada guru melalui Bankaltimtara Syariah, serta pengembangan sarana prasarana digitalisasi ekonomi pesantren bagi pondok pesantren terpilih,” tuturnya.
Program ini tidak hanya menjadi sarana donasi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendorong kebiasaan berzakat, berinfak, dan bersedekah (ZIS) secara digital.
Sejalan dengan tren pembayaran digital yang terus berkembang di Indonesia, inisiatif ini memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana sosial keagamaan.
Budi Widihartanto menjelaskan, adopsi QRIS di Kaltim terus meningkat pesat. Data Bank Indonesia terbaru menunjukkan pertumbuhan sebesar 127 persen, dengan total 8,7 juta transaksi senilai Rp1,19 triliun pada Januari 2025.
Di Samarinda sendiri, lonjakan transaksi lebih tinggi, mencapai 232 persen year-on-year (YoY), dengan 3,4 juta transaksi senilai Rp457 miliar. Saat ini, terdapat lebih dari 205 ribu merchant pengguna QRIS, atau sekitar 25 persen dari total merchant di Kalimantan.
Angka ini menunjukkan potensi besar bagi pondok pesantren untuk beradaptasi dengan ekosistem digital, tidak hanya sebagai penerima donasi, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem keuangan digital syariah.
“Dengan menggunakan QRIS, pesantren dapat mengoptimalkan efisiensi keuangan, memperluas jangkauan donasi, serta meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan,” imbuhnya.
Ketua BAZNAS Provinsi Kaltim, Ahmad Nabhan menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas sinergi yang telah terjalin. Ia berharap program QRIS Kasih Sayang Guru ini dapat berjalan dengan baik, serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Kami berharap kerja sama ini dapat memperluas kolaborasi dalam mendukung lebih banyak inisiatif sosial dan ekonomi berbasis digital,” ujarnya.
BI Kaltim berkomitmen untuk terus mendorong digitalisasi pembayaran di berbagai sektor, termasuk lembaga keagamaan, pemerintah daerah, perbankan syariah, pelaku usaha, komunitas pendidikan, dan masyarakat umum. (End)