Berkat CPO dan IKN, Ekonomi Kaltim Tumbuh Lebih Cepat di Triwulan II 2025

Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto. (Ft: End/UpdateIKN.com)

UpdateIKN.com, Samarinda  – Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan sejumlah sektor utama, perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan ketahanan yang kuat pada triwulan II 2025.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), ekonomi Kaltim tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Kalimantan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (BI Kaltim), Budi Widihartanto, menyebut bahwa struktur ekonomi Kaltim yang semakin beragam dan bertumpu pada sektor sekunder membuat provinsi ini tetap menjadi kontributor terbesar terhadap ekonomi Kalimantan.

“Meski pertumbuhan ekonomi kita belum melampaui nasional, fundamental ekonomi Kalimantan Timur tetap kuat. Struktur ekonomi yang solid membuat kita mampu menjadi motor penggerak utama ekonomi di kawasan,” ujarnya saat acara Capacity Building Wartawan Kaltim 2025.

Diterangkan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2025 didorong oleh kinerja industri pengolahan dan pertanian. Peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Tandan Buah Segar (TBS) mendorong aktivitas industri pengolahan tetap ekspansif. Dari sisi pengeluaran, ekspor produk industri serta konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sektor ekspor bahkan menjadi pendorong utama pada periode ini, mempertegas peran Kaltim sebagai penopang ekspor nonmigas nasional.

Menurut Budi Widihartanto, dalam beberapa tahun terakhir, Kaltim mulai menunjukkan transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Ketergantungan terhadap sektor pertambangan perlahan berkurang, digantikan oleh sektor bernilai tambah tinggi seperti industri pengolahan dan perdagangan.

“Perlambatan di sektor pertambangan tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa fondasi ekonomi Kaltim semakin kuat dan tidak lagi bertumpu hanya pada komoditas mentah,” katanya.

Kata Budi Widihartanto, Kaltim masih memegang pangsa ekonomi terbesar di Pulau Kalimantan. Faktor pendorong utamanya antara lain proyek strategis seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus mengakselerasi sektor konstruksi, perdagangan, dan investasi.

Dengan basis industri yang kuat, ekspor bernilai tambah, serta transformasi struktur ekonomi yang semakin matang, Kaltim diproyeksikan akan tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia dalam jangka menengah-panjang.

“Ke depan, kami optimistis pertumbuhan ekonomi Kaltim akan terus berada pada jalur positif. Kekuatan sektor industri, peningkatan ekspor, serta pembangunan IKN akan menjadi katalis penting dalam menjaga momentum pertumbuhan,” tutup Budi Widihartanto. (End)

Iklan