UpdateIKN.com, Samarinda –   Kebijakan zero tambang di Samarinda yang baru saja dicanangkan Pemerintah Kota Samarinda dinilai bukan hanya langkah penyelamatan lingkungan, tetapi juga peluang emas untuk membangun ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Sekretaris Komisi I DPRD Samarinda, Ronald Stephen Lonteng, mengatakan kebijakan ini membuka babak baru arah pembangunan daerah. Menurutnya, Samarinda harus berani bertransformasi dari kota tambang menuju kota ekonomi hijau yang mandiri dan berketahanan lingkungan.

“Zero tambang bukan berarti mematikan ekonomi. Justru ini kesempatan bagi Samarinda untuk beralih ke arah pembangunan yang lebih bersih, inovatif, dan berkelanjutan,” ujarnya belum lama ini.

Ronald menjelaskan, lahan-lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif baru, seperti kawasan industri ramah lingkungan, pembangkit energi terbarukan, hingga ekowisata berbasis konservasi.

Ia menilai, dengan perencanaan matang, Samarinda bisa menjadi contoh sukses transformasi ekonomi pasca-tambang di Indonesia.

“Lahan bekas tambang tidak harus jadi beban. Kalau dikelola dengan visi ekonomi hijau, lahan itu bisa jadi aset besar bagi kota,” tegasnya.

Ronald menyoroti pentingnya reklamasi lahan tambang sebagai fondasi utama menuju transisi ekonomi hijau. Ia menekankan, perusahaan tambang wajib menyelesaikan reklamasi agar lahan bisa digunakan kembali untuk kegiatan produktif yang ramah lingkungan.

“Reklamasi itu bukan sekadar kewajiban hukum, tapi tanggung jawab moral. Setelah puluhan tahun mengambil hasil bumi, sudah saatnya perusahaan ikut membangun kembali alamnya,” ujarnya.

Agar zero tambang di Samarinda tidak hanya menjadi kebijakan simbolik, Ronald mendorong pemerintah kota menggandeng pihak swasta, akademisi, dan masyarakat dalam membangun model bisnis hijau dan investasi berkelanjutan.

Ia menyebut, kolaborasi ini penting agar transisi ekonomi tidak menimbulkan gejolak sosial atau kehilangan lapangan kerja.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah harus membuka ruang dialog dan kerja sama. Ada banyak investor yang siap mendukung proyek energi bersih dan restorasi lahan,” kata Ronald.

Kebijakan zero tambang menjadi simbol perubahan arah pembangunan Samarinda menuju masa depan yang lebih hijau. Dengan dukungan regulasi kuat dan pengawasan ketat, kota ini berpeluang besar menjadi pionir ekonomi hijau di Kalimantan Timur.

“Kita ingin Samarinda tidak hanya bebas tambang, tapi juga menjadi kota yang sejahtera tanpa merusak alam,” pungkas Ronald. (Ramadhani/ADV/DPRD Samarinda)

Iklan