UpdateIKN.com, Samarinda – Varian Omicron COVID-19 telah terdeteksi di Kalimantan Timur (Kaltim), berdasarkan hasil pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) pasien COVID-19 yang dikirim ke laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa empat sampel dari Kota Balikpapan, Kabupaten Berau, dan Kota Bontang dinyatakan positif Omicron.
“Hasil WGS dari lab FK UI didapatkan, 4 sampel merupakan varian Omicron. Sampel tersebut berasal dari Dinkes Kota Balikpapan sebanyak 1 sampel, Berau 1 sampel dan Bontang 2 sampel,” ungkap Andi Muhammad Ishak, Selasa (15/2/2022).
Temuan ini menunjukkan bahwa transmisi lokal COVID-19 di Kaltim semakin meluas, sehingga kasus penularan diprediksi akan terus terjadi dengan angka yang fluktuatif.
Meskipun Pemprov Kaltim tidak memberlakukan pengetatan PPKM, Andi Muhammad Ishak menegaskan bahwa PPKM masih terus berjalan dan Instruksi Gubernur (InGub) terkait PPKM selalu diperpanjang.
“PPKM terus dilaksanakan, tidak pernah disetop. Karena InGub selalu diperpanjang, hanya saja implementasinya di kabupaten/kota yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Pada hari yang sama, Dinas Kesehatan Kaltim melaporkan lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan total 1.333 kasus baru.
Kasus terbanyak terjadi di Balikpapan (565 kasus), Samarinda (265 kasus), Kukar (133 kasus), Kutai Timur (90 kasus), Bontang (84 kasus), Berau (64 kasus), Kubar (61 kasus), Penajam Paser Utara (44 kasus), Paser (25 kasus), dan Mahakam Ulu (1 kasus).
Sementara itu, angka kesembuhan tergolong rendah dengan 169 kasus dan 1 kasus kematian baru di Kutai Timur.
Saat ini, 9 kabupaten/kota di Kaltim berada di zona merah COVID-19, dan hanya Kabupaten Mahakam Ulu yang masih berstatus zona kuning.
Masyarakat Kaltim diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna menekan laju penyebaran COVID-19, khususnya varian Omicron yang telah terdeteksi di wilayahnya. (End)