UpdateIKN.com, Balikpapan   – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menekankan pentingnya pencegahan dan pengendalian malaria, terutama di wilayah yang rentan terhadap penularan penyakit ini.

Dalam rangka mencapai target eliminasi malaria pada tahun 2030 sesuai dengan Rencana Aksi Nasional, pemerintah daerah terus memperkuat upaya-upaya pengendalian di kalangan pekerja migran dan masyarakat umum di Kalimantan Timur.

Pencegahan malaria, pengendalian penyakit, dan peran serta masyarakat menjadi kata kunci penting dalam program ini.

Salah satu langkah yang diambil adalah implementasi paket layanan malaria bagi populasi migran di lima kabupaten utama yang berisiko tinggi, yakni Penajam Paser Utara, Paser, Berau, Kutai Timur, dan Kutai Barat.

Program ini diharapkan mampu menekan angka penularan malaria, terutama di kalangan pekerja migran yang bekerja di kawasan hutan perbatasan. Langkah ini diambil karena daerah tersebut sering menjadi titik utama penularan akibat kondisi geografis dan aktivitas ekonomi yang melibatkan banyak pekerja migran.

Jaya Mualimin juga menekankan pentingnya komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, dalam memerangi malaria. Kesuksesan eliminasi malaria di Kaltim akan bergantung pada bagaimana penanganan malaria dilakukan secara terintegrasi di tingkat kabupaten.

“Kolaborasi antara sektor kesehatan, tenaga kerja, dan masyarakat adalah kunci utama dalam memastikan eliminasi malaria pada tahun 2030,” ungkapnya.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan malaria dan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin juga menjadi prioritas. Pekerja migran yang sering berpindah-pindah, terutama di kawasan yang sulit dijangkau, diharapkan mendapatkan akses kesehatan yang memadai untuk meminimalisasi risiko penularan. Paket layanan malaria ini dirancang agar mereka mendapatkan pengobatan tepat waktu, serta penyuluhan mengenai cara-cara pencegahan penyakit tersebut.

Upaya ini sejalan dengan komitmen global dalam memerangi malaria, di mana eliminasi penyakit ini pada tahun 2030 menjadi target utama. Dengan program yang berkelanjutan dan pengawasan ketat, Kalimantan Timur optimistis bisa mencapai target tersebut. Masyarakat diharapkan untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar, terutama di daerah-daerah yang menjadi endemik malaria.

“Kami yakin jika semua pihak bekerjasama, kita akan bisa mengatasi penularan malaria dan mewujudkan Kaltim bebas malaria,”tandasnya.(**/Par)

Iklan