UpdateIKN.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti, mengatakan, Uang Kuliah Tunggal (UKT) naik bukan hanya berdampak pada mahasiswa, tetapi juga pada keluarga mereka yang harus menanggung biaya tambahan.
Kata dia, banyak keluarga yang harus berjuang keras untuk memenuhi biaya pendidikan anak-anak mereka, dan UKT naik yang signifikan dapat memperburuk kondisi ekonomi mereka. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan banyak calon mahasiswa terpaksa mengurungkan niat untuk melanjutkan pendidikan tinggi, karena keterbatasan biaya.
Selain itu, lanjut Damayanti, kenaikan UKT juga dapat mempengaruhi kualitas pendidikan. Dengan beban biaya yang lebih tinggi, mahasiswa mungkin harus bekerja paruh waktu untuk menutupi kebutuhan mereka, yang pada akhirnya dapat mengganggu konsentrasi dan prestasi akademik.
“Situasi ini dapat menciptakan di mana mahasiswa tidak dapat fokus sepenuhnya pada studi mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas lulusan yang dihasilkan,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Damayanti mengusulkan beberapa solusi alternatif. Salah satunya adalah pemberian beasiswa yang lebih luas kepada mahasiswa yang membutuhkan.
Menurutnya, beasiswa ini bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif untuk membantu mahasiswa yang kesulitan membayar UKT. Selain itu, skema pembayaran UKT yang lebih fleksibel juga bisa menjadi solusi jangka panjang.
“Misalnya, pemerintah bisa mempertimbangkan opsi pembayaran cicilan atau subsidi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu,” terangnya.
Ke depan, Damayanti mendorong adanya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan dana pendidikan. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan lebih banyak sumber dana yang bisa dialokasikan untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan.
“Harus diingat, pentingnya transparansi dalam penggunaan dana pendidikan, agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” tandasnya. (Adv/Putri/Par)