Tersenggol Kapal Tongkang, Kelotok Tenggelam di Sungai Mahakam, Satu ABK Hilang, Dua Selamat

Tim SAR melaksanakan operasi pencarian atas ABK kapal kelotok yang tenggelam di Sungai Mahakam

UpdateIKN.com, Samarinda  Sebuah kapal kelotok berpenumpang tiga orang ABK tenggelam di Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Bukuan, Kecamatan Palaran, setelah sebelumnya kelotok tersenggol kapal tongkang batu bara. Peristiwa naas tersebut terjadi sekira pukul 10.00 Wita, Sabtu (28/6/2025).

Akibat kejadian itu kapal karam hingga akhirnya tenggelam. Dua ABK kapal kelotok masing-masing bernama Abdul Rahman (54), Hamka (55) warga Tepi pasar sore Kampung Baqa, Samarinda Seberang berhasil diselamatkan. Sedangkan satu ABK bernama Andi Acho Gunawan (55) dilaporkan hilang, tenggelam.

Informasi yang diterima UpdateIKN.com, sebelum kejadian kapal kelotok sedang bersandar di kapal tongkang Dany di Sungai Mahakam, wilayah Bukuan, Palaran untuk membersikan sisa batu bara. Di saat yang sama, kapal tongkang lain juga melintas. Posisi kapal tongkang tersebut sangat mepet dengan kapal kelotok.

Tak ayal, kapal tongkang tersebut menyenggol kapal kelotok hingga membuat klotok oleng dan karam. Tiga ABK di kapal kelotok langsung berusaha menyelamatkan diri. Malangnya, hanya dua ABK yang berhasil selamat. Sedang Andi Acho hilang.

Beberapa kapal kelotok yang kebetulan melintas di lokasi kejadian langsung berusaha menyelamatkan para korban dan menarik kapal kelotok yang karam ke tepi sungai. Kejadian itu langsung dilaporkan ke Pol Airud Polresta Samarinda dan Basarnas Kaltim.

“Ya benar, kejadian kapal kelotok yang tersenggol oleh tongkang kemudian tenggelam, satu orang ABK saat ini masih dalam pencarian,” ujar Kasi Ops Basarnas Kaltim, Endrow Sasmita saat dikonfirmasi, Minggu (29/6/2025).

Dikatakannya, operasi pencarian hari ini Tim SAR gabungan melakukan penyisiran dari sekitar lokasi kejadian hingga radius 1,5 kilometer.

Upaya pencarian juga terkendala oleh arus sungai yang sangat deras dan padatnya arus lalu lintas sungai, sehingga tidak memungkinkan bagi Tim SAR gabungan untuk melakukan penyelaman.

“Hari ini Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan melakukan penyisiran saja, mengingat memang kondisi arus di daerah tersebut sangat deras dan tidak memungkinkan untuk dilakukan penyelaman. Selain itu, titik lokasi yang tidak pasti dan berada di tengah-tengah alur pelayaran, sehingga memang berisiko dilakukan penyelaman, sehingga  Tim SAR gabungan hari ini sesuai rencana operasi melakukan pencarian dengan penyisiran pada jarak kurang lebih 1,5 kilometer dari titik yang dicurigai menjadi lokasi kejadian,” tutup Endrow Sasmita. (Ramadhani/Par)

Iklan