Tekan Kasus Bunuh Diri di Samarinda, DPRD Ingatkan Peran Keluarga dan Layanan Konseling

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. (ft: Melani/UpdateIKN.com)

UpdateIKN.com, Samarinda –   Kasus bunuh diri di Kota Samarinda kian mengkhawatirkan. Wakil  Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menegaskan bahwa pencegahan bunuh diri harus dimulai dari penguatan peran keluarga, dukungan lingkungan, dan optimalisasi fasilitas kesehatan mental yang sudah ada seperti Puskesmas.

Menurutnya, banyak kasus bunuh diri dipicu tekanan psikososial seperti penyesalan, ketidakpastian, kehilangan pekerjaan, masalah asmara, hingga jeratan hutang.

“Penguatan dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah menjadi kunci agar generasi muda tidak mudah terjerumus dalam keputusasaan,” ujar Puji, Jumat (8/8/2025).

Ia menilai konsep parenting yang baik akan membantu anak muda lebih tangguh menghadapi tekanan hidup. Empati dari teman sebaya dan kepekaan lingkungan sekitar juga penting untuk deteksi dini tanda-tanda depresi atau gangguan mental.

Puji mendorong pemerintah melakukan survei untuk mengungkap penyebab mendasar meningkatnya tekanan mental di masyarakat Samarinda. Data tersebut dinilai krusial untuk merancang program pencegahan yang tepat sasaran.

Selain itu, ia menyoroti peran media dalam membangun literasi kesehatan mental. Melalui opini publik dan analisis pakar, media dapat membantu masyarakat memahami faktor risiko bunuh diri serta mendorong diskusi yang sehat.

“Kadang orang terlihat baik-baik saja, tapi tiba-tiba mengambil langkah ekstrem. Itu artinya kita kurang waspada terhadap tanda-tanda yang muncul,” tegasnya.

Sebagai solusi, Puji menyarankan pemerintah menyediakan layanan konseling gratis melalui dinas terkait atau yayasan sosial. Layanan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan mental masyarakat dan menekan angka bunuh diri di Samarinda. (Melani/ADV/DPRD Samarinda)

Iklan