UpdateIKN.com, Samarinda – Peringatan Sumpah Pemuda ke-96 menjadi momen refleksi bagi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menilai perkembangan dan tantangan pembangunan di Bumi Etam.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan, pentingnya meneguhkan kembali semangat persatuan yang telah dicetuskan sejak Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Meskipun telah 96 tahun berlalu sejak ikrar itu, Hasanuddin Mas’ud menyoroti adanya ketimpangan sosial dan ekonomi di Kaltim yang masih menghambat kemajuan daerah.
Dalam peringatan yang berlangsung penuh semangat, Hasanuddin Mas’ud mengingatkan makna mendalam dari Sumpah Pemuda, yang menegaskan “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa” sebagai fondasi persatuan Indonesia.
Dia menjelaskan, meskipun bangsa ini terdiri dari berbagai suku dan bahasa, Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu.
“Dengan tema ‘Maju Bersama Indonesia Raya,’ kita perlu bertanya, sudah sejauh mana kemajuan tercapai di Kaltim?” ujarnya, ditemui usai mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Senin (28/10/2024).
Hasanuddin Mas’ud juga menyoroti beberapa permasalahan mendesak yang perlu perhatian serius, terutama dalam ketimpangan sosial dan ekonomi di Kaltim.
Menurutnya, meski Kaltim kaya akan sumber daya alam, hal ini belum terdistribusi secara adil kepada seluruh masyarakat. Hasanuddin Mas’ud menekankan bahwa akses terhadap kesempatan kerja yang layak masih sangat terbatas, terutama di kalangan masyarakat pinggiran yang tidak mendapatkan akses yang sama dengan wilayah lain yang lebih maju.
Tidak hanya masalah ketenagakerjaan, Hasanuddin Mas’ud menilai sektor sosial dan ekonomi juga perlu diperbaiki. Ketimpangan ini, lanjutnya, menjadi penghambat utama dalam mewujudkan masyarakat Kaltim yang maju dan sejahtera.
“Kita harus mengejar ketertinggalan ini, agar tema ‘Maju Bersama Indonesia Raya’ bisa diwujudkan, bukan hanya sebagai slogan,” ujarnya.
Di tengah sorotan terhadap ketimpangan yang ada, Hasanuddin Mas’ud mengajak pemuda Kaltim untuk turut ambil bagian dalam membangun daerah. Ia menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda adalah mendorong persatuan untuk menghadapi berbagai tantangan. Hasan berharap agar seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, dapat ikut serta membangun Kaltim yang lebih baik dan inklusif.
Hasanuddin Mas’ud juga menyerukan agar pemerintah daerah dan pihak terkait lebih aktif dalam menciptakan lapangan kerja dan memberikan dukungan bagi pengembangan ekonomi lokal.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada sumber daya alam, karena jika tidak diimbangi dengan pembangunan sosial dan ekonomi yang merata, ketimpangan akan terus berlanjut,” katanya.
Kata dia, momentum Sumpah Pemuda ini seharusnya menjadi panggilan untuk perubahan dan perbaikan bagi seluruh masyarakat. Ia menegaskan bahwa semangat persatuan yang tertanam sejak 1928 harus menjadi inspirasi bagi semua pihak, terutama dalam mewujudkan Kalimantan Timur yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera. (Adv/Putri/Par)