SPMB Tanpa Kecurangan, Disdik Kaltim Bentuk Tim Khusus Pantau Penerimaan Siswa Baru

Suasana penerimaan siswa baru di salah satu sekolah yang ada di Sangatta Utara. (Ft: Istimewa)

UpdateIKN.com, Samarinda –   Menjelang pelaksanaan Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB), PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Armin memastikan proses berjalan tanpa kecurangan, tanpa titipan, dan sepenuhnya transparan.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Kaltim telah menyusun SOP ketat dan membentuk tim pemantau khusus yang akan mengawasi langsung pelaksanaan SPMB di lapangan.

“Tidak boleh ada permainan. Kita ingin anak-anak masuk sekolah lewat jalur yang adil dan terbuka. Sudah ada SOP-nya, dan semua pihak harus mengikuti itu,”tegasnya, Selasa (10/6/2025).

Masalah lain yang mencuat setiap tahun ajaran baru adalah keterbatasan daya tampung sekolah negeri. Armin mengakui bahwa di sejumlah kota seperti Balikpapan, kondisi ini sudah mengkhawatirkan.

“Misalnya, satu kelas seharusnya maksimal 32 siswa, tapi di beberapa wilayah, jumlah murid bisa sampai 36 orang karena tidak ada sekolah lain di sekitarnya,” ungkapnya.

Bahkan, menurut data Disdik Kaltim, sekitar 56 persen lulusan SMP di Balikpapan tidak bisa tertampung di sekolah negeri dan terpaksa melanjutkan ke sekolah swasta.

“Solusinya tidak lain adalah penambahan unit sekolah baru. Ini menjadi kebutuhan mendesak,” tegas Armin.

Mengenai program pendidikan gratis, Armin menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Kaltim sudah memiliki dasar kebijakan, namun regulasinya masih dalam proses penguatan.

“Kita sudah punya, tapi memang perlu diperkuat lewat Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur agar implementasinya lebih merata dan kuat secara hukum,” katanya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan mempercepat pembangunan SDM, Pemprov Kaltim juga telah meluncurkan program sekolah unggulan di setiap kabupaten/kota. Tiga sekolah telah ditetapkan sebagai percontohan, yakni SMA Negeri 10 Samarinda, SMA Negeri 3 Tenggarong, dan SMA Negeri 2 Sangatta.

Sekolah unggulan didesain untuk menjadi pusat pembinaan siswa berprestasi dan mendorong percepatan peningkatan mutu pendidikan di Kalimantan Timur.

Sekolah unggulan ini bukan untuk segelintir orang saja. Mereka terbuka untuk siapa pun yang mau bersaing secara sehat. Tidak ada diskriminasi, semua punya peluang yang sama,” tutup Armin. (Ramadhani/Par)

Iklan