UpdateIKN.com, Samarinda – Rendahnya serapan anggaran Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda di tahun 2023 menjadi sorotan.
Anggota Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah, Abdul Rohim, mengungkapkan, berdasarkan laporan terbaru yang diterima pihaknya dari Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda bahwa serapan anggaran baru mencapai 10 persen.
“Kalau acuannya dari laporan baru 10 persen yang belum terserap, itu kita sudah dapat klarifikasinya. Guru atau tenaga pendidik yang pensiun itu tidak bisa dibayarkan gajinya, akhirnya jadi Silpa. Tapi itu Silpa positif saja,” terangnya.
Abdul Rohim menjelaskan, Silpa positif, yaitu sisa anggaran yang tidak terserap karena alasan tertentu, dalam hal ini pensiunnya tenaga pendidik, bukanlah masalah yang signifikan. Namun, ia menekankan, terdapat kendala lain yang menghambat serapan anggaran, yaitu serapan anggaran yang masih kurang optimal.
“Kalau dari anggaran tidak ada masalah yang signifikan, justru masalahnya ada pada serapan anggaran yang masih sangat kurang,” katanya.
Dia berharap, Disdik Samarinda dapat segera menyelesaikan permasalahan tersebut, agar serapan anggaran dapat berjalan lebih lancar. Ia juga meminta Disdik untuk lebih proaktif dalam menggunakan anggaran dan tidak menunda-nunda pelaksanaan program.
“Harapannya Disdik bisa segera menyelesaikan permasalahan aplikasi anggaran ini agar serapan anggaran dapat berjalan lebih lancar. Disdik juga harus lebih proaktif dalam menggunakan anggaran dan tidak menunda-nunda pelaksanaan program,” pungkasnya. (Adv/Putri/Par)