Samarinda Zero Waste 2025 Terancam Gagal, DPRD Dorong Kolaborasi Warga dan Pemerintah Atasi Krisis Sampah

UpdateIKN.com, Samarinda – Program Samarinda Zero Waste 2025 kini berada di persimpangan jalan. Meski telah dicanangkan beberapa tahun lalu sebagai solusi jangka panjang dalam menangani krisis sampah di Samarinda, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa tantangan pengelolaan sampah masih menjadi masalah pelik hingga pertengahan 2025.
Anggota DPRD Kota Samarinda, Ronald, menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi ini. Ia menyoroti belum optimalnya realisasi target kota bebas sampah meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda.
“Beberapa tahun lalu Dinas Lingkungan Hidup pernah mencanangkan Samarinda bebas sampah, Zero Waste 2025. Sekarang sudah 2025, tapi saya lihat sampah masih banyak, bahkan ada pengurangan PPS (Pembuangan Sementara Sampah) di beberapa lokasi,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).
Pengurangan titik PPS tersebut dinilai justru bisa menjadi bumerang jika tidak dibarengi dengan solusi yang efektif. Penumpukan sampah di berbagai sudut kota menjadi ancaman serius bagi kualitas hidup warga dan kebersihan lingkungan kota.
Meski demikian, Ronald mengapresiasi langkah cepat Wali Kota Samarinda yang telah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah titik rawan sampah. Tindakan ini, menurutnya, menjadi sinyal positif bahwa pemerintah masih serius dalam mewujudkan pengelolaan sampah kota yang efektif dan berkelanjutan.
“Pak Wali Kota juga luar biasa. Kemarin langsung sidak ke beberapa titik sampah, melihat frekuensinya, dan sudah membuat rancangan penanganannya,” lanjut Ronald.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah kota juga telah menyalurkan 26 unit motor bak sampah ke daerah-daerah padat penduduk. Kendaraan ini diharapkan mampu memperkuat sistem pengangkutan sampah dari permukiman ke PPS, agar proses distribusi sampah lebih cepat dan efisien.
Namun, menurut Ronald, berbagai upaya tersebut tidak akan maksimal tanpa peran aktif masyarakat. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dalam hal membuang sampah sesuai waktu yang telah ditetapkan.
“Sudah ada upaya. Tapi tanpa kedisiplinan warga, semua ini tidak akan berjalan maksimal,” tegasnya.
Dalam konteks ini, kerja sama lintas sektor menjadi kunci utama. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus bersinergi dengan masyarakat sebagai pelaku utama di lapangan. Edukasi, sosialisasi, dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mempercepat tercapainya Samarinda Zero Waste 2025.
“Tinggal kesadaran kita masing-masing untuk menjaga Samarinda tetap bersih. Jangan buang sampah sembarangan, dan pastikan membuangnya pada jam yang sudah ditentukan,” pungkas Ronald. (Melani/ADV/DPRD Samarinda)