UpdateIKN.com, Samarinda – Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda yang digadang-gadang menjadi ikon baru kota ini terancam molor. Penyebabnya, kontraktor mengaku baru mengetahui adanya aliran anak sungai di lokasi proyek. Hal ini diungkapkan oleh anggota DPRD Samarinda, Laila Fatihah, yang menyoroti lambatnya penyelesaian proyek tersebut.
“Pasar pagi itu kontraktornya baru mengetahui bahwa di jalur bawah itu alur sungai, nah ini jadi pertanyaan. Kalau menurut saya, jangan sampai kontraktor mengaku baru tahu, sehingga menghambat pembangunan hingga mundur lagi,” ujarnya.
Dia mempertanyakan peran konsultan dalam proyek ini. Menurutnya, konsultan seharusnya sudah melakukan survei dan mengetahui adanya aliran anak sungai di lokasi tersebut.
“Minimal konsultan lihat dulu bawahnya, harus siap apa dengan bangunan ini. Dengan tidak setujunya pemilik SHM, akhirnya merubah lagi desainnya, akhirnya tidak sesuai target lagi,” jelasnya.
Laila juga mendesak agar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, lebih realistis dalam merencanakan target penyelesaian proyek. Mengingat masa jabatannya yang hanya tiga tahun, Laila menyarankan agar target penyelesaian proyek dimaksimalkan selama dua tahun.
“Harusnya wali Kota merencanakan target sesuai masa jabatan beliau, karena masa jabatan beliau kan bukan lima tahun tapi tiga tahun, otomatis segala kinerja kita tidak bisa hitung lima tahun tapi paling empat tahun. Ini kalau tiga tahun, artinya anda harus bisa mengerjakan mega proyek itu dua tahun,” paparnya.
Lambatnya revitalisasi Pasar Pagi Samarinda ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para pedagang dan masyarakat sekitar.
“Diharapkan agar semua pihak terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan proyek berjalan sesuai target,” pungkasnya.(Adv/Putri/Par)