UpdateIKN.com, Samarinda –  
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 di Kalimantan Timur (Kaltim) berlangsung di Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Selasa (28/10/2025).

Upacara yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud itu menjadi momentum penting bagi seluruh generasi muda untuk memperkuat tekad menuju Kaltim Emas dan Indonesia Emas 2045.

Dalam amanatnya, Rudy Mas’ud menegaskan bahwa tantangan pemuda masa kini berbeda dengan masa perjuangan kemerdekaan, namun semangatnya harus tetap sama berjuang untuk bangsa dan negara.

“Pemuda hari ini adalah penentu masa depan bangsa. Mereka harus kreatif, inovatif, dan pantang menyerah menghadapi era global,” ujarnya.

Rudy Mas’ud menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan daerah. Ia memastikan tidak ada pemuda Kaltim yang tertinggal dalam pendidikan.

“Seluruh anak-anak Kaltim wajib bersekolah. Pemerintah menjamin pendidikan gratis dari SD hingga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rudy Mas’ud juga menyerahkan penghargaan kepada 22 pemuda kreatif dan inovatif, memberikan bonus kepada atlet serta pelatih berprestasi, sekaligus melepas kontingen POPNAS dan PAPARNAS Kaltim. Semua ini merupakan bentuk apresiasi terhadap peran pemuda dalam menggerakkan pembangunan daerah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana, yang turut hadir dalam upacara tersebut, menegaskan bahwa tema tahun ini, “Pemuda Bergerak, Indonesia Bersatu,” bukan sekadar slogan, tetapi ajakan nyata agar generasi muda terus berinovasi dan beradaptasi menghadapi tantangan zaman.

“Pemuda harus terus bergerak menjemput masa depan. Dulu mereka berjuang merebut kemerdekaan, kini saatnya berjuang membawa Indonesia sejajar dengan negara maju melalui inovasi dan teknologi,” ujar Yenni.

Ia menambahkan bahwa kekuatan Indonesia tidak hanya terletak pada sumber daya alam, tetapi juga pada daya juang dan kreativitas generasi mudanya. Semangat Sumpah Pemuda 1928 harus diterjemahkan ke dalam aksi nyata, baik dalam pendidikan, ekonomi kreatif, maupun teknologi digital.

Pemuda adalah motor penggerak perubahan. Jika mereka bersatu dan terus berkarya, bukan mustahil Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi,” tutup Yenni. (Putri/Par)

Iklan