UdateIKN.com, Samarinda – Api “mengamuk” di pemukiman padat penduduk di tepi bantaran sungai yang ada di Jalan Pemuda 4 Gang H Nusu 2 RT 03, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang sekira pukul 11.15 Wita, Senin (17/7/2023).

Dugaan sementara, munculnya api dari salah satu rumah warga yang saat itu sedang memasak.

Tak membutuhkan waktu lama, api dengan mudah membesar. Terlebih bangunan rumah warga mayoritas berbahan kayu dengan kondisi yang saling berdekatan. Api terus berkobar, “melahap” seluruh bangunan yang ada di sekitarnya.

Sedikitnya 9 unit fire truk milik Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda dan PMK Swasta, serta 4 unit reaksi cepat Disdamkar dibantu unit milik relawan dikerahkan untuk menjinakkan kobaran api.

Di lokasi kejadian, sempat terjadi keributan, lantaran beberapa orang warga berusaha merebut selang milik petugas pemadam. Namun kondisi dan situasi langsung cepat terkendali.

Setelah satu jam berjibaku dengan api, akhirnya petugas gabungan pemadam kebakaran berhasil menguasai api.

Data yang diterima dari Disdamkar Kota Samarinda, akibat musibah kebakaran tersebut sedikitnya ada 9 bangunan ludes terbakar. Yakni, 4 unit rumah tinggal dan 5 unit rumah bangsalan 20 pintu. 5 rumah lainnya ikut terdampak, dengan total penghuni 25 KK atau 105 jiwa.

Selain itu, seorang relawan mengalami luka robek, seorang relawan lainnya dan seorang warga mengalami sesak nafas.

Diperkirakan total kerugian materiil dari musibah kebakaran tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Sementara penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

“Kendala di lapangan, akses jalan sempit, angin cukup kencang, bangunan mayoritas kayu dan berada di bantaran sungai, ” ucap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Hendra AH.

Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada. Berbagai potensi kebakaran bisa saja terjadi, baik yang timbul dari kelalaian manusia maupun alam.

“Hendaknya kita selalu waspada dan berhati-hati, terutama ketika memasak. Perhatikan benar-benar apakah kompor sudah mati setelah selesai masak. Kemudian instalasi listrik di rumah, harus rutin dicek. Hendaknya warga juga memiliki satu Apar untuk satu rumah, ” pesannya. (Putri/MJ)

Iklan