UpdateIKN.com, Samarinda – Pemeliharaan Jembatan Mahkota II di Samarinda yang dilaksanakan sejak pertengahan Juni hingga akhir Juli 2024 mendatang kerap menimbulkan kemacetan. Hal ini direspon oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra. Ia meminta masyarakat untuk bersabar dan memahami situasi.
“Pemeliharaan memang harus dilakukan. Kalau dalam prosesnya terjadi kemacetan dan segala macam, itu sudah risiko. Karena ini jalan satu-satunya, tidak ada alternatif lain. Beda dengan jalan yang ada alternatif lain, jadi bisa dialihkan,” jelasnya.
Ia memahami, bahwa masyarakat merasa tidak nyaman dengan kemacetan yang terjadi. Namun, Samri menegaskan bahwa pemeliharaan jembatan ini demi kenyamanan masyarakat di masa depan.
“Kita punya jalan akses lain, yaitu Jembatan Mahakam. Tapi, orang yang tinggal di Palaran dan wilayah Ilir lebih memilih lewat Jembatan Mahkota, karena tidak macet dan tidak memutar. Jadi, masyarakat bersabar saja menghadapi ini,” imbuhnya.
Samri mencontohkan bagaimana masyarakat selalu mengeluh.
“Kalau sudah selesai pemeliharaan, masyarakat juga yang merasa nyaman. Daripada dibiarkan terus, masyarakat menggerutu juga. Tapi, giliran diperbaiki, menggerutu juga. Diperbaiki ngomel, tidak diperbaiki ngomel,” kelakarnya.
Ia menekankan, bahwa pemeliharaan Jembatan Mahkota II ini fokus pada permukaan jembatan.
“Yang paling dirasakan masyarakat adalah permukaan. Walaupun kondisi bagus, tetap juga dinilai jelek. Biar pondasi jelek, tapi luarnya mulus, orang bisa menilai itu bagus. Nah, ini mungkin ada pertimbangan teknis. Jadi, yang dirasakan masyarakat itu bagaimana nyamannya. Kalau perbaikan lainnya, kan rasanya tidak terlalu mengganggu,” tuturnya.
Samri kembali meminta masyarakat untuk bersabar dan mendukung proses pemeliharaan jembatan Mahkota II .
“Kita dukung saja proses pemeliharaan itu. Kita minta masyarakat bersabar,” pungkasnya. (Adv/Ramadhani/Par)