UpdateIKN.com, Samarinda – Pasca pemindahan ribuan pedagang Pasar Pagi ke sejumlah tempat yang telah ditentukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, saat ini mulai muncul keluhan-keluhan pedagang.

Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim mengungkap, setiap hari pihaknya banyak menerima keluhan dari pedagang setelah revitalisasi dilaksanakan.

“Hampir setiap hari pedagang berkekeluh kesah soal omzet menurun drastis, baik di Segiri Grosir dan Sungai Dama,” kata Abdul Rohim belum lama ini.

Kata dia, sebagian besar pedagang hidup dari hasil keuntungan jualannya. Sehingga, dengan menurunnya omzet penjualan juga akan berdampak pada perekonomian keluarga para pedagang.

“Ada pedagang Pasar Pagi yang hidupnya dari hasil keuntungan hari itu juga, ini jadi catatan sendiri. Kalau pasar Sungai Dama itu beberapa waktu lalu kita saksikan pedagangnya hanya bisa ngobrol, karena tidak ada pembeli. Masalah lain, di pasar lainnya, kata pedagang kalau sekali pembeli datang besok tidak datang lagi, karena tidak nyaman dengan parkir overload,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas menjelaskan, terkait pedagang Pasar Pagi yang pindah ke Sungai Dama adalah pilihan para pedagang tersebut. Karena sebenarnya dari Dinas Perdagangan sendiri sejak jauh hari telah menawarkan tempat di Segiri Grosir.

“Kita wanti wanti supaya di Segiri, jadi satu, enak juga memobilisasi. Tapi mereka cenderung ke Sungai Dama. Padahal sudah saya siapkan Sungai Dama lama masuk ke situ. Tapi apa boleh buat, keluhan kami terima semua, ini masih terus dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Mengenai lahan parkir lahan parkir, Marnabas menyebut, Wali Kota bersama dengan pihaknya sudah menyiapkan lahan parkir, sehingga Maret mendatang sudah bisa digunakan.

“Saya dengan pak Wali minta dibuat parkir, Maret sudah disetujui, dan di dalamnya sebagainya sudah kami siapkan,” pungkasnya. (Putri/Adv)

Iklan