UpdateIKN.com, Penajam Paser Utara – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menyiapkan pendampingan ekspor bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini dilakukan untuk menyiapkan UKM binaan IKN agar dapat mengirimkan produknya hingga ke luar negeri.

Pendampingan dilakukan bersama Yayasan Bina Insani Gemilang (BIG) melalui Workshop Program Pendampingan Ekspor UKM Binaan IKN, di Alun-Alun Taruna Desa Bukit Raya, Sepaku, Minggu (17/9/2023).

Peserta merupakan pelaku UKM yang berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara dimana IKN berada, yakni Babulu, Penajam, Sepaku dan Waru.

Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas), Alimuddin mengatakan, pendampingan ini diberikan agar seluruh pelaku UKM di sekitar IKN mampu menyiapkan diri terhadap perubahan yang akan terjadi, seiring dengan perpindahan ibukota nantinya.

Karena, lanjutnya, gagalnya perpindahan ibukota bukan karena ketidakmampuan dalam pembangunan infrastruktur atau ketidakmampuan pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, tetapi karena ketidaksiapan masyarakat lokal untuk ikut hadir dan menghadapi perubahan.

“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari persiapan diri agar kita siap menyambut kedatangan ibukota,” jelasnya.

Menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Pos Indonesia, dan Badan POM, dalam workshop ini para peserta diberikan pembinaan terkait proses produksi menggunakan teknologi, sertifikasi halal, pemasaran di ritel modern hingga e-commerce.

Lebih lanjut, akan disediakan fasilitas gudang secara gratis oleh PT Pos Indonesia sebagai tempat penyimpanan produk UKM yang akan diekspor yang dapat digunakan mulai bulan November 2023, serta pemberian dana agunan oleh BSI bagi UKM yang memenuhi kualifikasi.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Yayasan BIG Dwi Andayani, jumlah pelaku UKM binaan IKN hingga saat ini sudah mencapai 413 UKM dan 35 diantaranya sudah terdaftar untuk menerima dana agunan oleh BSI.

“Dukungan ini diberikan untuk mengembangkan UKM menjadi wirausaha yang siap ekspor dan mampu menjadi pelopor usaha di IKN agar IKN lebih mendunia,” ujar Regional CEO BSI Regional IX Kalimantan, Ricky Rikardo Mulyadi.

Dalam kesempatan yang sama, juga digelar soft launching Sepaku Creative Center sebagai ruang bagi para pegiat seni di Sepaku untuk mengekspreksikan diri serta untuk membantu promosi produk UKM. Acara soft launching turut diramaikan oleh 37 penampil, mulai dari band lokal, penari, seni pertunjukan, peragaan busana batik, hingga kuliner.

Sepaku Creative Center ini diharapkan bisa menjadi komunitas yang mampu menghidupkan ekonomi kreatif di Sepaku dengan mendorong kegiatan kreatif untuk kemudian dikoordinasikan ke instansi terkait agar dapat terlibat dalam pembangunan ekonomi kreatif di IKN.

Turut hadir dalam kesempatan ini Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif OIKN Muhsin Palinrungi, Ketua Yayasan BIG Dwi Andayani, Regional CEO BSI Regional IX Kalimantan Ricky Rikardo Mulyadi, Vice President Performance, Business Planning & Fulfillment Management PT Pos Indonesia (Persero) Heri Nugrahanto dan Pengajar PPEI Kementrian perdagangan, COO PT. Jagoan Ekspor Impor Wisnu Wiraatmadja Effendi. (**/MJ)

Iklan