UpdateIKN.com, Nusantara – Nusantara International Partners Visit (NIPV) 2025 resmi dibuka Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono pada 13-14 Februari 2025.
Acara yang digelar di IKN ini bertujuan untuk memperlihatkan secara langsung progres pembangunan IKN kepada para mitra internasional, serta menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya sinergi global dalam mendukung pembangunan Nusantara sebagai ibu kota masa depan Indonesia.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Australia, Pemerintah Belanda, Pemerintah Spanyol, Pemerintah Inggris Raya, serta Asian Development Bank (ADB) atas kontribusinya dalam pengembangan kota berkelanjutan di IKN,” ujar Basuki dalam sambutannya, Kamis (13/2/2025).
Basuki menjelaskan, pembangunan IKN telah memasuki tahap kedua dalam skema lima tahap yang direncanakan hingga 2045. Tahap pertama, yang berlangsung dari 2022 hingga 2024, telah berhasil meletakkan dasar infrastruktur utama, termasuk gedung pemerintahan dan perkantoran, serta ekosistem pendukungnya.
“Pembangunan tahap kedua IKN terus berlanjut. Presiden Prabowo Subianto meminta saya secara langsung untuk menyelesaikan wilayah KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan), terutama ekosistem yudikatif dan legislatif pada tahun 2028,” ungkap Basuki.
Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan IKN berkembang sebagai pusat administrasi yang modern dan berkelanjutan.
Dalam acara NIPV 2025 ini, Otorita IKN juga menyerahkan tiga dokumen penting kepada para mitra internasional sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan di Nusantara. Ketiga dokumen tersebut adalah:
1. Nusantara Reforestation Plan – Rencana penghijauan dan pelestarian hutan di kawasan IKN.
2. Environmental Status of Nusantara – Laporan kondisi lingkungan IKN saat ini serta strategi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.
3. Species and Habitat Management Plan – Rencana pengelolaan spesies dan habitat untuk memastikan ekosistem tetap lestari seiring pembangunan IKN.
Langkah ini menunjukkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga memperhatikan keseimbangan ekologi dan keberlanjutan lingkungan. (**/Par)