UpdateIKN.com, Samarinda – Lagi-lagi danau bekas tambang di Samarinda makan korban. Dua kakak beradik menjadi korban meninggal dunia setelah berenang di danau bekas tambang di kawasan Loa Buah, Sungai Kunjang, belum lama ini.
Peristiwa memilukan tersebut memicu sorotan tajam dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra, yang mendesak tanggung jawab pemilik tambang dan solusi pencegahan agar kejadian serupa tak terulang.
Dirinya pun mengkritik lambatnya penanganan dan antisipasi dari pihak terkait.
“Pemerintah tidak serius mengatasi persoalan ini. Sudah banyak nyawa melayang di danau eks tambang, namun kejadian ini terus berulang,” tegasnya.
Samri menegaskan, pemilik tambang yang meninggalkan lubang bekas galian tambang wajib bertanggung jawab atas insiden yang merenggut nyawa dua anak tersebut. Dia mendorong pihak kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Pemilik tambang yang meninggalkan bekas lubang tersebut harus bertanggung jawab atas insiden yang terjadi, dan pihak kepolisian dapat secepatnya menyelidiki lebih lanjut kejadian tersebut,” ujarnya.
Menyadari pentingnya masalah ini, DPRD Samarinda, lanjutnya, berencana menggelar pertemuan dengan Pemkot Samarinda, pemilik perusahaan tambang, dan instansi terkait untuk mencari solusi permanen guna mencegah tragedi serupa terulang.
“Kita harap perlunya tindakan antisipatif dan solutif, agar ke depan tidak ada lagi korban lainnya,” harapnya.
Di sisi lain, Samri juga mengingatkan kepada para orang tua untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak mereka dengan ketat, terutama saat bermain di luar rumah.
“Orang tua juga harus lebih memperhatikan anak-anak dan tidak abai. Bagaimana peran orang tua sangat diperlukan, mengingat sudah banyak korban anak-anak yang meninggal di danau bekas tambang,” imbuhnya. (Adv/Ramadhani/Par)