Kaltim Hadapi Tantangan Ekonomi, BI Fokus Jaga Pertumbuhan di Tengah Perubahan

UpdateIKN.com, Samarinda – Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi tantangan besar seiring dengan pergantian pemimpin dan potensi perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor.
Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kajian menyeluruh untuk mengidentifikasi langkah strategis yang diperlukan agar ekonomi Kaltim tetap tumbuh berkelanjutan.
Menurutnya, upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kaltim tidak akan mudah, mengingat daerah ini sangat bergantung pada sektor alam, pertambangan, dan migas.
“Secara ekspor, Kaltim sudah mencapai 23 miliar dolar AS, namun kita harus terus beradaptasi dengan perubahan yang ada. Sektor alam harus kita turunkan secara bertahap, dan itu memerlukan pengganti yang tepat seperti sektor pertanian dan jasa,” ujar Budi Widihartanto saat kegiatan Capacity Building Wartawan Ekonomi Kaltim.
Seiring dengan perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) yang semakin nyata, Bank Indonesia Kaltim, lanjutnya, melihat adanya peluang besar untuk melakukan diversifikasi sektor ekonomi.
IKN dianggap sebagai pendorong momentum ekonomi yang harus dimanfaatkan secara optimal. Sejak dimulainya pembangunan IKN, pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat meningkat sebesar 4 persen, sebuah tanda positif yang harus dijaga.
Budi menekankan pentingnya hilirisasi industri di Kaltim, yang meskipun sulit, tetap menjadi kunci untuk menggantikan ketergantungan pada batubara.
“Kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang dapat menggunakan produk hilirisasi akan membuka peluang baru bagi perekonomian Kaltim,” jelasnya.
Bank Indonesia Kaltim berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk terus mengidentifikasi dan menggali potensi ekonomi yang ada.
Kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa sektor-sektor yang selama ini kurang diperhatikan, seperti pertanian dan jasa, memiliki potensi besar untuk tumbuh dan menggantikan peran sektor alam yang semakin menurun.
Keberlanjutan ekonomi Kaltim kini sangat bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, serta menjaga momentum yang telah dimulai dengan hadirnya IKN.
“Perubahan ini harus kita jaga agar tidak terlepas. IKN bukan hanya sebagai proyek pembangunan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang akan membawa Kaltim menuju Indonesia maju,” tutup Budi Widihartanto. (End)