Jelang Ramadan, BI Kaltim Perketat Pengawasan Harga Pangan

UpdateIKN.com, Samarinda – Menjelang Ramadan, Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) memperketat pengawasan terhadap harga kebutuhan pokok, guna mencegah lonjakan yang bisa membebani masyarakat.
Dengan menggandeng berbagai pihak, BI memastikan pasokan pangan tetap aman dan harga terkendali melalui pemantauan harian hingga intervensi pasar.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menyampaikan, timnya terus memonitor pergerakan harga di berbagai pasar tradisional maupun modern.
“Kami melakukan pemantauan harga secara intensif untuk mengantisipasi potensi kenaikan, terutama pada komoditas utama yang banyak dikonsumsi saat Ramadan,” ujarnya baru-baru ini.
Untuk memastikan stabilitas harga, BI Kaltim menggunakan tiga indikator utama yaitu Lamin Etam dari Disperindagkop dan UKM, pemantauan harga kebutuhan pokok oleh Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim, serta data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis BI.
Pemantauan ini dilakukan secara harian, mingguan, hingga bulanan agar BI dapat segera merespons jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar.
“Jika ada indikasi harga naik, kami akan segera berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengambil langkah cepat, seperti operasi pasar dan distribusi pasokan tambahan,” terang Budi.
Salah satu faktor yang menyebabkan fluktuasi harga di Kaltim adalah ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, yang mencapai lebih dari 70 persen. Hal ini membuat harga kebutuhan pokok sangat bergantung pada kelancaran distribusi dan kondisi pasar di daerah penghasil.
“Kami terus memastikan ketersediaan stok di gudang Bulog, BUMD, pemerintah, dan pihak swasta agar pasokan tetap aman menjelang Ramadan,” ujarnya.
Jika terjadi lonjakan harga akibat minimnya pasokan, BI bersama TPID siap mendatangkan bahan pokok dari luar Kaltim dan mendistribusikannya dengan harga stabil.
Selain intervensi pasar, BI Kaltim juga mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan menghindari pembelian dalam jumlah besar yang bisa memicu kelangkaan barang.
“Masyarakat diimbau untuk membeli sesuai kebutuhan agar harga tetap stabil,” ujarnya.
BI juga mendorong penggunaan pembayaran digital dalam transaksi sehari-hari.
“Selain lebih praktis, transaksi digital juga lebih aman dan mengurangi risiko peredaran uang palsu,” imbuhnya.
Untuk menyambut Lebaran, BI Kaltim akan mengumumkan jadwal penukaran uang tunai, agar masyarakat dapat memperoleh uang pecahan dengan mudah dan aman di lokasi yang telah ditentukan.
Dengan berbagai langkah ini, BI Kaltim berharap harga kebutuhan pokok tetap stabil selama Ramadan, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan nyaman tanpa terbebani lonjakan harga. (Putri/Par)