UpdateIKN.com, Samarinda – Perekonomian Kaltim hingga saat ini masih didominasi dari sektor pertambangan batu bara.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Disperindagkop Kaltim, Heni Purwaningsih. Namun begitu, kata dia, saat ini Pemprov Kaltim telah mempersiapkan tranformasi ekonomi berbasis ekonomi terbarukan, untuk menggeser ekonomi dari sektor pertambangan batu bara.
“Kita mengalami tranformasi ekonomi yang tidak lagi bergantung pada batu bara,” ujarnya, Selasa kemarin (4/7/2023).
Menurut dia, Kaltim sempat diminta oleh pemerintah pusat untuk dapat mengembangkan ekspor dari sektor lain, selain pertambangan batu bara.
“Kita sempat ditegur, selama ini perekonomian kita memang bergantung pada pertambangan. Itu sudah terbukti saat batu bara turun, perekonomian kita melambat bahkan sempat minus 2015 dan di tahun 2020 perekonomian kita turun lagi. Memang sektor pertambangan terlalu mendominasi, padahal harga batu bara fluktuatif,” katanya.
Heni Purwaningsih menyebut, beberapa OPD di lingkup Pemprov Kaltim sudah mulai menggerakkan sektor-sektor unggulan, seperti pariwisata dan hilirisasi hilir. Dimana, pengolahan produk di luar sektor pertambangan batu bara akan menjadi komoditi unggulan.
“Dalam RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) tahun 2024 sampai 2026, kita akan kembangkan rumah produksi sebagai upaya mendorong masyarakat mewujudkan hilirisasi di Kaltim, sehingga produk olahan muncul dan menjadi peluang pasar baru untuk unggulan Kaltim,” jelasnya.
Pemprov Kaltim, lanjut dia, terus berupaya melakukan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai pelatihan, sertifikasi yang diharapkan mampu bersaing dan memanfaatkan peluang yang ada.
“Tentunya komitmen bersama mendukung ekspor Kaltim dan tidak hanya mengembangkan potensi produk, tapi peluang produk ekspor,” ujarnya.
Heni Purwaningsih menambahkan, Disperindagkop Kaltim juga menggandeng Bank Indonesia, Bea Cukai Karantina untuk melakukan pengembangan ekspor produk UMKM Kaltim.
“Ini sejalan dengan transformasi ekonomi ke depan, bagaimana agar non migas batu bara menjadi komoditi tujuan ekspor. Seperti pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, industri kreatif, fashion kita. Nah ini yang kita tunggu dari proses hilirisasi menjadi produk olahan, sehingga Kaltim ke depan tidak lagi mengekspor dalam bentuk mentah, tapi sudah ada produk olahan yang mempunyai nilai jual dan nilai tambah,” tandasnya.
Penulis : Putri