DPRD Samarinda Tekankan Pembangunan SMP 24 Harus Ramah Siswa dan Guru

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie. (Ft: Han/UpdateIKN.com)

UpdateIKN.com, Samarinda –   Rencana pembangunan SMP Negeri 24 Samarinda yang akan dimulai pada 2026 menjadi perhatian serius DPRD Samarinda.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, menegaskan bahwa proyek tersebut tidak boleh mengorbankan kenyamanan siswa maupun guru selama proses berlangsung.

Menurut Novan, meskipun pembangunan gedung baru merupakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan, namun keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap menjadi prioritas utama. Karena itu, pihaknya bersama pemerintah kota terus mencari solusi agar proses pembangunan tidak mengganggu aktivitas sekolah.

“Yang terpenting bagi kami adalah bagaimana anak-anak tetap bisa belajar dengan nyaman, guru tetap bisa mengajar dengan baik, meskipun sekolahnya sedang dibangun,” kata Novan belum lama ini.

Dia juga mengungkapkan bahwa opsi relokasi SMP 24 Samarinda memang pernah menjadi pembahasan. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi wilayah Bukit Pinang yang tidak memiliki lokasi strategis untuk relokasi, DPRD menilai pilihan terbaik adalah tetap mempertahankan aktivitas sekolah di lokasi semula.

“Kalau harus pindah, konsekuensinya besar. Bisa membebani orang tua siswa, bahkan menyulitkan tenaga pendidik. Karena itu, kami mendorong pembangunan dilakukan secara bertahap agar KBM tetap berjalan tanpa hambatan,” ujarnya.

Selain itu, Novan menyebutkan bahwa pembagian jam belajar menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan agar siswa tetap bisa menempuh pendidikan secara optimal selama proyek berlangsung.

Dengan pendekatan tersebut, DPRD berharap pembangunan SMP 24 tidak hanya menghasilkan gedung yang lebih layak dan modern, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah kota dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah bagi siswa, guru, dan orang tua.

“Intinya, kami di DPRD akan terus mengawal agar pembangunan ini berjalan sesuai rencana tanpa mengorbankan kenyamanan proses belajar mengajar. Fasilitas boleh berubah, tapi semangat belajar anak-anak harus tetap terjaga,” pungkasnya. (Putri/ADV/DPRD Samarinda)

Iklan