DPRD Kaltim Tanggapi Aduan Warga Soal Longsor di Batuah

UpdateIKN.com, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, angkat bicara terkait aduan warga Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), soal dugaan aktivitas tambang sebagai penyebab terjadinya longsor di wilayah mereka.
Aduan warga ini menuai perhatian luas, terutama karena menyangkut keselamatan pemukiman dan dampak lingkungan jangka panjang.
Subandi menjelaskan bahwa terdapat dua persepsi berbeda yang berkembang di masyarakat dan pihak perusahaan tambang. Warga meyakini bahwa aktivitas pertambangan yang berada di sekitar pemukiman menjadi salah satu penyebab utama terjadinya longsor di Batuah.
Namun, versi perusahaan tambang menyebut bahwa lokasi aktivitas tambang cukup jauh dari titik longsor, sehingga mereka tidak merasa menjadi penyebab langsung dari kejadian tersebut.
“Kami mencermati bahwa ini memang perlu kajian mendalam. Di satu sisi warga meyakini bahwa longsor disebabkan oleh tambang, tapi di sisi lain perusahaan menyatakan aktivitas mereka tidak berkaitan langsung karena jaraknya cukup jauh dari lokasi kejadian,” terang Subandi.
Meski demikian, pihak perusahaan menyatakan komitmen untuk tetap memberikan bantuan, baik dalam bentuk uang tali asih maupun bentuk lainnya. Namun, hingga saat ini belum ada nominal atau kisaran bantuan yang disepakati, karena warga masih memiliki harapan yang berbeda terhadap bentuk tanggung jawab yang seharusnya diberikan.
“Perusahaan pada dasarnya siap membantu. Tapi bentuk bantuannya masih perlu dibicarakan lebih lanjut karena ekspektasi warga dan perusahaan tampaknya belum bertemu. Kami berharap akan ada titik temu, karena pada intinya warga ingin perusahaan ikut bertanggung jawab,” lanjut Subandi.
Sebagai bentuk keseriusan menindaklanjuti permasalahan ini, Komisi III DPRD Kaltim bersama Dinas ESDM Provinsi dan perwakilan warga merencanakan untuk turun langsung ke lokasi longsor di Batuah. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi di lapangan, mendengarkan aspirasi warga secara lebih dekat, serta mengidentifikasi apakah memang ada korelasi antara aktivitas tambang dan terjadinya longsor tersebut.
Tak hanya itu, warga juga mengajukan permintaan agar dalam proses investigasi nantinya, ada keterlibatan tim biologi yang independen untuk melakukan kajian lingkungan.
DPRD Kaltim menyatakan siap memfasilitasi permintaan tersebut, termasuk dalam hal koordinasi, pembiayaan, dan pemilihan tim ahli yang kompeten dan independen.
“Kami akan koordinasikan soal tim ahli ini. Warga meminta tim biologi yang independen, dan itu permintaan yang masuk akal. Nanti akan dibahas siapa yang mencari tim ini, siapa yang membiayai, dan bagaimana mekanisme kerjanya. Tapi yang pasti, kita akan turun langsung ke lokasi longsor Batuah dalam waktu dekat,” tegas Subandi.
Subandi berharap, ke depan ada solusi win-win yang bisa diterima semua pihak tanpa menimbulkan ketegangan berkepanjangan.
“Intinya adalah menjaga keselamatan warga, kejelasan tanggung jawab perusahaan, dan keberlanjutan lingkungan. Semua ini harus sejalan,” tutupnya. (Putri/ADV)