Diterjang Gelombang, Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Pancang Kuning Sebatik, 2 Selamat, 1 Hilang

UpdateIKN.com, Nunukan – Sebuah kapal nelayan dilaporkan terbalik di perairan Pancang Kuning, Kelurahan Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, pada Rabu dinihari (13/8/2025).
Peristiwa naas itu menimpa tiga nelayan yang tengah mencari rumput laut sekitar pukul 01.30 Wita. Kapal yang mereka tumpangi dihantam angin kencang dan badai, hingga membuatnya terbalik. Dua korban berhasil selamat, sedangkan satu orang masih dinyatakan hilang.
Korban selamat masing-masing adalah Agus (27) dan Sahril (34), keduanya tercatat sebagai warga Tanjung Harapan, Sebatik Timur. Sedangkan korban hilang bernama
Firmansyah (45), warga Tanjung Harapan, Sebatik Timur.
Informasi yang dihimpun media ini dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, sebelumnya kapal nelayan yang ditumpangi ketiga orang tersebut berangkat seperti biasanya dari Tanjung Harapan menuju perairan Pancang Kuning pada Selasa malam. Tujuan mereka untuk memukat rumput laut.
Aktivitas memukat rumput laut tersebut adalah pekerjaan sehari-hari mereka, sehingga tak ada firasat apapun saat kapal mereka mulai berangkat. Namun, hari itu tak seperti biasa. Pasalnya, setelah sampai di lokasi yang dituju, kapal mereka diterjang angin kencang dan ombak tinggi. Kepanikan sempat melanda tiga nelayan tersebut setelah kapal terombang ambing yang disusul dengan terjangan ombak, hingga membuat kapal mereka terbalik, “memuntahkan” seluruh penumpang yang ada di atasnya. Seketika, Agus, Syahrir dan Firmansyah berupaya menyelamatkan diri.
Kejadian yang begitu cepat dan gelapnya malam menyulitkan ketiga nelayan tersebut. Tubuh mereka terus terombang-ambing di tengah laut. Tapi rupanya Firmansyah tak mampu bertahan dari kencangnya ombak, tubuhnya terguling ombak dan tenggelam. Sementara, Agus dan Syahril terus berupaya bertahan hingga bantuan datang dari nelayan lain yang kebetulan juga melintas di lokasi kejadian. Agus dan Syahril akhirnya berhasil diselamatkan. Hilangnya Firmansyah langsung dilaporkan ke Basarnas.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kakansar) Tarakan, Syahril, mengungkapkan bahwa laporan kejadian baru diterima pada Kamis (14/8/2025) pukul 06.15 Wita dari seorang saksi bernama Rajawali, yang merupakan teman korban.
“Begitu kami menerima informasi, tim langsung melakukan briefing pada pukul 06.30 Wita dan berangkat menuju lokasi. Pencarian hari pertama difokuskan di sekitar titik kapal terbalik dengan dukungan Tim SAR Gabungan,” ujar Syahril.
Dalam operasi ini, Basarnas bekerja sama dengan TNI AL, Polairud, dan nelayan setempat. Tim dikerahkan menggunakan perahu karet, kapal cepat untuk menyisir area pencarian. (Ase/Par)