UpdateIKN.com, Samarinda –   Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim mempercepat pemerataan akses digital di seluruh pelosok Benua Etam. Program internet gratis di desa-desa Kaltim menjadi salah satu prioritas utama yang kini memasuki tahap percepatan realisasi.

Kepala Diskominfo Kaltim, HM Faisal, mengungkapkan hingga 30 Juni 2025, sudah 153 desa yang terpasang internet gratis dari target 600 desa hingga September 2025. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras di lapangan, meskipun tantangan geografis dan infrastruktur masih menjadi hambatan utama.

“Tidak semudah yang dibayangkan. Tapi capaian 153 desa dalam sebulan itu luar biasa. Kalau dihitung dari hari kerja, kita hampir memasang internet di 6 sampai 7 desa per hari,” ujarnya, Jumat (4/7/2025).

Memasuki Juli 2025, target kembali ditingkatkan dengan tambahan sekitar 150 desa lagi. Diskominfo Kaltim memprioritaskan lokasi yang mudah dijangkau, sambil tetap merencanakan pemasangan di wilayah-wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang memerlukan strategi khusus.

“Mana yang cepat dijangkau, itu dulu kita kerjakan. Strateginya bertahap, agar beban 841 desa ini bisa dikurangi. Di anggaran murni kami ditargetkan 716 desa, sisanya akan kita selesaikan melalui anggaran perubahan,” terangnya.

Semua pemasangan dilakukan melalui sistem pengadaan, dengan memanfaatkan berbagai teknologi koneksi. Mulai dari fiber optik, jaringan wireless, hingga Starlink untuk wilayah tanpa infrastruktur dasar.

“Kalau fiber optik sudah masuk, kami pakai itu. Kalau tidak bisa, kita alihkan ke wireless. Kalau wireless pun tidak memungkinkan, barulah kita pakai Starlink. Semua ini dilakukan agar masyarakat desa tetap bisa menikmati akses internet meskipun lokasi mereka sulit dijangkau,” ungkap Faisal.

Namun, tantangan tak hanya dari medan geografis. Salah satu kendala serius adalah masih banyaknya desa di Kaltim yang belum memiliki listrik.

“Coba bayangkan, sinyal belum ada, listrik juga tidak ada. Ada sekitar 100 desa yang belum memiliki listrik. Tanpa listrik, otomatis kita harus pakai solusi seperti panel surya, dan itu jelas menambah biaya,” paparnya.

Diskominfo Kaltim terus melakukan evaluasi mingguan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana. Update perkembangan dilakukan setiap Senin melalui rapat internal, guna melihat capaian dan mengidentifikasi hambatan yang muncul.

“Kami optimis. Target 600 desa hingga September masih realistis. Tapi semua perlu kerja terukur dan strategi yang adaptif. Kami juga berhitung hati-hati dalam perubahan anggaran, agar tidak salah perhitungan,” ujar Faisal.

Program internet gratis untuk desa di Kaltim bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari visi besar pemerataan digital. Dengan hadirnya akses internet, masyarakat desa dapat mengakses layanan pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, hingga pelayanan publik secara lebih cepat dan efisien.

Langkah ini juga mendukung program nasional menuju transformasi digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Internet bukan lagi kebutuhan tambahan, tapi kebutuhan dasar masyarakat hari ini. Jadi kami pastikan ini harus berhasil,” tutup Faisal. (Ramadhani/Par)

Iklan