BI Kaltim Ajak Kurangi Ketergantungan Pertambangan, Dorong Pertanian dan Kelautan

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto. (Ft: Istimewa)

UpdateIKN.com, Samarinda –   Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim), Budi Widihartanto, menegaskan pentingnya transformasi ekonomi di Benua Etam.

Dia mengatakan, ketergantungan terhadap sektor pertambangan harus secara bertahap dikurangi sebagai bagian dari arah pembangunan jangka panjang daerah.

Menurut Budi Widihartanto, meskipun kebijakan moneter seperti penyesuaian suku bunga oleh Bank Indonesia berdampak ke seluruh sektor, sudah saatnya Kaltim mulai menggeser fokus dari sektor ekstraktif menuju sektor yang lebih berkelanjutan.

“Kita tidak boleh terus bergantung pada sektor pertambangan. Ke depan, porsi sektor ini harus dikurangi, digantikan dengan peningkatan di sektor pertanian, perdagangan, dan jasa,” ujarnya belum lama ini.

Budi Widihartanto menjelaskan, pelonggaran kebijakan Bank Indonesia bisa menjadi pemicu bagi pertumbuhan sektor-sektor baru. Sebagai contoh, sektor kelautan dan pertanian modern di Kaltim memiliki potensi besar namun masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

Dia bahkan menyampaikan langsung kepada Gubernur Kaltim bahwa provinsi ini memiliki sumber daya laut yang sangat besar. Dengan mencontoh negara seperti Mesir yang mengembangkan ketahanan pangan dari sektor laut, Kaltim bisa mengadopsi pendekatan serupa untuk mendorong kemandirian pangan dan ekspor hasil laut.

“Di sektor pertanian, modernisasi dan mekanisasi harus digencarkan. Ini penting, terutama di tengah kelangkaan tenaga kerja pertanian. Dengan efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas, sektor ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi baru Kaltim,” katanya.

BI Kaltim juga mendorong adanya pilot project di berbagai daerah sebagai langkah awal untuk membangun fondasi ekonomi baru.

“Transformasi ini tidak mudah, namun harus direncanakan dan dimulai sejak sekarang demi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan,” tutupnya. (End)

Iklan