BBM Oplosan Bikin Kendaraan Brebet, Ini Kata Walikota Samarinda

UpdateIKN.com, Samarinda – Keresahan masyarakat soal dugaan BBM oplosan di Samarinda yang menyebabkan kendaraan brebet dan mogok massal makin meluas. Ratusan pengendara motor hingga mobil mengeluhkan kerusakan yang diduga kuat akibat bahan bakar yang tercampur zat asing.
Di tengah kekhawatiran publik, Walikota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan sikap tegas namun penuh kehati-hatian.
“Saya tidak ingin grasa-grusu. Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan data yang akurat dan pendekatan yang objektif,” ujarnya.
Andi Harun mengungkap, Pemkot Samarinda telah mengambil sampel BBM dari berbagai lokasi, mulai dari SPBU, bengkel, hingga pom mini. Seluruh sampel itu akan diuji di laboratorium independen oleh tim ahli, demi mendapatkan hasil yang benar-benar netral dan akurat, tanpa intervensi.
“Kami ingin memastikan masyarakat tidak makin bingung. Kalau pemerintah kota ikut-ikutan memihak salah satu pihak tanpa dasar ilmiah, justru akan menambah kegaduhan,” tegasnya.
Sejak beberapa pekan terakhir, viral di media sosial keluhan masyarakat terkait kerusakan kendaraan akibat BBM. Banyak teknisi bengkel menyebut masalah terjadi setelah pengisian BBM di beberapa titik tertentu. Bahkan setelah dikuras dan diganti BBM lain, kendaraan bisa normal kembali, fakta ini menguatkan dugaan adanya masalah pada pasokan BBM.
Namun di sisi lain, pihak terkait seperti Pertamina dan beberapa lembaga menyatakan tidak ditemukan indikasi pencampuran pada BBM. Hal ini justru membuat masyarakat makin bingung.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan klaim sepihak. Masyarakat sudah cukup resah. Pemerintah kota hadir untuk mencari titik terang, bukan menambah keruh suasana,” kata Andi Harun.
Mantan legislator Karang Paci ini menekankan bahwa Pemkot Samarinda tidak akan memihak pengusaha, tetapi juga tidak akan menyalahkan tanpa bukti. Pemerintah akan tetap berpihak pada kebenaran dan keadilan.
“Kalau pengusaha salah, kita akan katakan salah. Kalau masyarakat dirugikan, kita akan bela. Tapi semua harus berdasarkan bukti. Bukan asumsi,” tegas Walikota Samarinda. (Putri/Par)