Anjal dan ODGJ Marak di Samarinda, Solusi Permanen Diharapkan

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. (Ft: Han/UpdateIKN.com)

UpdateIKN.com, Samarinda – Fenomena anak jalanan (anjal) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di jalanan Kota Samarinda kembali menjadi sorotan. Keberadaan mereka disinyalir tak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga menunjukkan minimnya solusi permanen dalam penanganan mereka.

Menurut Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, kompleksitas permasalahan ini diperparah dengan fakta bahwa sebagian besar anjal dan ODGJ di Samarinda bukan merupakan warga asli kota. Hal ini pun turut menghambat proses pembinaan dan rehabilitasi.

“Meskipun Dinas Sosial dan Satpol PP telah melakukan upaya penertiban, namun terkendala minimnya tempat penampungan. Ditambah lagi, kewenangan pengelolaan panti sosial berada di tangan pemerintah provinsi,” terangnya .

Puji menceritakan pengalaman pemulangan warga Makassar ke daerah asal yang biayanya ditanggung Pemkot Samarinda. Situasi ini menunjukkan adanya tumpang tindih kewenangan yang perlu segera diatasi.

Menyikapi permasalahan ini, Puji mengusulkan beberapa solusi, di antaranya kerjasama antar pihak melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

“MoU ini diharapkan dapat memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam penanganan anjal dan ODGJ,” ujar Puji.

Selain itu, penyediaan lahan atau lokasi untuk pembangunan panti sosial.

“Pembangunan panti sosial menjadi solusi permanen untuk mengatasi permasalahan anjal dan ODGJ di Samarinda. Panti ini dapat berfungsi sebagai tempat pembinaan, rehabilitasi, dan edukasi bagi mereka,” kata Puji.

Diharapkan dengan solusi-solusi tersebut, keberadaan anjal dan ODGJ di jalanan Samarinda dapat diminimalisir. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Menurut Puji, penanganan anjal dan ODGJ di Samarinda membutuhkan sinergi dan kesadaran kolektif dari berbagai pihak. Pemerintah, baik pusat, daerah, maupun provinsi, perlu bekerja sama dalam membangun solusi yang efektif dan permanen.

Masyarakat pun perlu memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap anjal dan ODGJ. Dengan memberikan bantuan dan dukungan, mereka dapat terbantu untuk kembali ke kehidupan yang lebih baik.

Puji menambahkan, peran keluarga juga tak kalah penting dalam mencegah anak-anak mereka terjerumus ke jalanan. Pendidikan dan pengawasan yang memadai dapat membantu anak-anak tumbuh kembang dengan baik dan terhindar dari berbagai permasalahan sosial.

“Dengan upaya bersama, diharapkan Samarinda dapat menjadi kota yang ramah dan inklusif bagi semua, termasuk bagi anjal dan ODGJ,” tutupnya. (Adv/Putri/Par)

Iklan